Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SMA Negeri di Kepri Over Kapasitas, Diminta Tak Paksakan Belajar Daring
Oleh : Asyari
Rabu | 26-07-2023 | 13:08 WIB
Hanafi-Ekra.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Hanafi Ekra. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Hanafi Ekra meminta Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak sekolah, khusunya tingkat lanjutan (SMA/SMK) yang over kapasitas murid untuk tidak menerapkan sitem belajar daring.

"Saat ini jangan ada lagi sekolah melakukan proses belajar secara daring, ini bukan masa pandemi. Takutnya kualitas belajar daring tak sama dengan belajar tatap muka. Kalau zaman pandemi dilakukan belajar daring, karena tidak ada pilihan lain," kata Hanafi Ekra, Rabu (26/07/2023).

Menyikapi over kapasitas murid di sejumlah sekolah, seperti halnya di SMAN 2 Tanjungpinang, kata Hanafi Ekra, Komisi IV DPRD Kepri sudah sepakat akan melakukan rapat membahas masalah tersebut untuk memberikan solusi ke depannya.

"Penduduk Tanjungpinang ini banyak berada di Tanjungpinang Timur. Nanti ke depannya nomor induk sekolah SMAN 3 akan kita pindahkan ke Tanjungpinang Timur, karena zonasi SMAN 3 dan SMAN 1 itu sama satu zonasi. Ke depannya dengan cara ini bisa terasi karena SMAN 3 juga bagus," ungkapnya.

Sementara terkait over kapasitas murid di SMAN 2 Tanjungpinang, Hanafi Ekra minta Dinas Pendidikan, mengambil tindakan. "Jika pihak Disdik Kepri mengambil langkah itu tetap siswa tersebut bersekolah di SMAN 2, maka Disdik Kepri harus segera membangun sarana dan prasarana lokal baru agar tidak terjadi sekolah daring," kata dia.

Sebelumnya, di SMAN 2 Tanjungpinang diinformasikan terjadi kelebihan daya tampung siswa mencapai 250 orang. Hal ini diduga lantaran banyaknya titipan oknum pejabat.

"Saat PPDB hanya menyediakan 10 ruang kelas dengan daya tampung 500 orang. Ternyata setelah selesai PPDB jumlah siswa baru mencapai 750 orang. Informasinya banyak titipan pejabat," ungkap salah satu orang tua murid di SMAN 2 Tanjungpinang, Senin (24/7/2023).

Sumber yang namanya tidak mau dipublikasi media ini, melanjutkan, saat ini SMAN 2 Tanjungpinang memberlakukan sekolah daring bagi 250 siswa baru. "Anak saya juga ikut sekolah daring. Mereka ada 5 kelas yang sekolah daring," lanjut sumber.

Dikatakan sumber, anaknya masuk ke SMAN 2 Tanjungpinang melalui jalur zonasi. Dan, informasi yang dia ketahui bahwa di SMAN 3, 4 dan 5 di Tanjungpinang malah kekurangan siswa saat PPDB.

"Kenapa harus ditumpuk semua di SMAN 2, harusnya kan yang diluar zonasi bisa digeser ke SMAN lain yang kurang murid," kata dia.

Sementara Humas SMAN 2 Tanjungpinang, Fitriawati, saat dikonfirmasi mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan mengatakan tak perlu konfirmasi masalah PPDB.

"Saye sudah koordinasi dengan kepala sekolah dan beliau katakan tidak ada yang perlu lagi dikonfirmasi masalah PPDB karena panitia sudah dibubarkan. Jika ingin menanyakan PPDB tersebut tanyakan aja langsung ke Dinas Pendidikan," kata Fitriawati, lewat sambungan WA, menirukan keterangan Kepsek SMAN 2 Tanjungpinang.

Editor: Gokli