Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Kisah Dua Warga Tanjunguban Berjuang Hidup, Lima Hari Terombang-ambing di Laut Tampa Makanan
Oleh : Harjo
Sabtu | 23-09-2017 | 14:26 WIB
dua-ABK-selamat1.gif Honda-Batam
Nuriman alias Lombok (39) dan Dedy alias Dayak (43), warga Tanjunguban yang sempat dilaporkan hilang di perairan Malaysia. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dua warga Tanjunguban, Dedy alias Dayak (47) dan Nuriman alias Lombok (37), sempat dinyatakan hilang saat mengantarkan tamu ke Out Pront Limite (OPL). Keduanya pun harus berjuang untuk bertahan hidup dan terombang ambing lima hari di tengah laut tanpa makanan dan minuman.

Perjalanan mereka ke Out Pront Limite (OPL) semula berjalan dengan lancar. Namun dalam perjalanan pulang, semua berubah jadi petaka. Mereka kehilangan arah hingga bahan bakar minyak (BBM) speedboat habis.

Tak bisa berbuat banyak, mereka hanya pasrah terombang ambing di tengah laut. Hingga akhirnya hanyut ke Perairan Malaysia.

"Selama hanyut sekitar lima hari lima malam, kita memang hanya bisa pasrah. Karena tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dan hanya berharap kalau ada kapal ikan atau nelayan yang melintas untuk meminta bantuan," ungkapnya.

Dedy lebih jauh menjelaskan, saat ada kapal ikan yang melintas beberapa kali diminta bantuan, tidak langsung memberikan pertolongan, bahkan ada yang justru terkesan takut. Namun setelah hari kelima, baru ada kapal ikan yang menghampiri dan memberikan bantuan makanan roti dan minuman.

"Saat itu, sempat juga dibantu bbm, namun karena tidak mencukupi ke tempat tujuan. Justru kami kembali hanyut," ujarnya.

Bersyukur, kata Dedy ada kapal ikan yang menghampiri disaat speedboat mereka hanyut untuk yang kedua kalinya. Saat itu, kita langsung bisa naik ke atas kapal dan diminta keterangan oleh kapten kapal, sementara speedboat ditinggal. Hingga setelah ada komunikasi lebih lanjut dari keterangan yang disampaikan. Beberapa waktu kemudian datang pemilik speedboat menjemput ke Malaysia, hingga akhirnya bisa kembali ke Tanjunguban bersama speedboat (20/9/2017).

"Setelah dijemput pemilik speedboat, kami baru bisa kembali ke Tanjunguban dalam keadaan selamat, bersama speedboat yang kami tumpangi dan sempat terombamg-ambing beberapa hari di laut," imbuhnya.

Editor: Yudha