Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Tawarkan Storage LNG ke PLN
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-09-2017 | 08:50 WIB
kilang-lng.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kilang LNG. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perusahaan LNG Singapura, Keppel ternyata hanya menawarkan fasilitas storage atau kilang penyimpanan gas alam cair (liquified natural gas/LNG) untuk bisa dikonsumsi oleh PT PLN (Persero).

 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengadaan Strategis II, PLN, Iwan Supangkat saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim.

Iwan mengatakan pihak singapura menawarkan ruang penyimpanan gas cair untuk bisa digunakan oleh PLN. Storage tersebut nantinya dinilai oleh Singapura bisa menekan angka biaya produksi Pembangkit LNG PLN.

Iwan menjelaskan pihak Singapura menawarkan fasilitas penyimpanan sekaligus regasification (metode pengubahan gas cair menjadi gas kompres) dan proses pengirimannya melalui kapal mini LNG. "Fasilitas untuk logistik gas, disana mereka punya storage, dermaga kecil, bisa pakai kapal kecil untuk ngirim," ujar Iwan, Selasa (5/9).

Iwan mengatakan jika kerja sama ini terealisasi, rencananya PLN akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pembangkit LNG di Tanjung Pinang. "Ini bangun infrastruktur, logistik, ini singapura punya fasilitas untuk penyimpanan gas. Nah ini kan jaraknya dekat, ke tanjung pinang," katanya menambahkan.

Kepala Divisi Gas, PLN, Hairani Rahmatuallah menjelaskan proses penyimpanan memang menjadi salah satu bagian dari kerja pembangkit listrik berbasis gas cair. Hairani menjelaskan untuk proses kebutuhan PLN perlu tempat penyimpanan gas cair sebelum pada akhirnya dialirkan sesuai dengan kebutuhan pembangkit.

Namun, berkaca dengan tempat penyimpanan yang selama ini dimiliki oleh PLN, tawaran dari singapura dengan harga jasa simpan sebesar 3,8 dolar AS maka ia nilai terlalu kemahalan.

Sebab, storage yang selama ini dipakai PLN yang ada di Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dan terminal Arun misalnya harga penyimpanan tidak sampai pada 3 dolar AS.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani