Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akhir Agustus, Golkar akan Tentukan Calon Kepala Daerah
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-08-2017 | 17:38 WIB
golkar1.gif Honda-Batam
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham saat menghadiri Rapat Kerja DPP Partai Golkar di Novotel Bogor, Jumat (18/8/2017).(Sumber foto: Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, Bogor - Partai Golkar masih membuka peluang bagi calon yang bakal diusungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018. Partai berlambang pohon beringin itu baru akan memutuskannya dalam rapat yang akan digelar pada 28-29 Agustus 2017.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pengurus pusat masih menunggu hasil komunikasi politik dari ketua DPD Golkar tingkat provinsi se-Indonesia dalam berkoalisi untuk memenangkan Pilkada Serentak 2018.

"Kita akan putuskan secara formal atas laporan komunikasi politik yang sudah dibangun selama ini. Siapa yang akan diusung Golkar nanti akan diumumkan pada tanggal 28-29 Agustus," ucap Idrus, Jumat (18/8/2017), di Bogor.

Ia menyebutkan, tim pilkada tingkat pusat sudah menugaskan kepada seluruh ketua DPD Golkar untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partai di daerah.

Sesuai dengan mekanisme partai, Golkar memegang prinsip bangsa ini harus dipimpin secara bersama-sama. Karena itu, koalisi adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan kepemimpinan bangsa dan daerah ke depan.

"Meskipun Golkar telah cukup kursinya untuk mengusung calonnya sendiri, tetapi karena prinsip itu, bangsa ini harus dipimpin bersama-sama. Sehingga koalisi dengan siapa, itu menyesuaikan tergantung pada daerah masing-masing," ujar Idrus.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Golkar sekaligus Ketua Tim Pilkada Pusat Golkar Nurhin Halid mengatakan masih melihat dinamika yang terjadi di daerah-daerah.

Nurdin menyebutkan, koalisi nasional yang tercipta sekarang idealnya turun ke daerah.

"Tetapi kita juga memahami masing-masing daerah punya dinamika tersendiri. Karena itu, di daerah sudah ada yang tercipta koalisi nasional plus yang turun ke daerah, tapi ada juga koalisi yang tidak tergabung dalam koalisi partai nasional," ujar Nurdin.

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin