Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Massa Neno Cukup Besar, Jadi Masalah kalau Deklarasi #2019GantiPresiden di Batam Gagal
Oleh : Irawan
Rabu | 01-08-2018 | 08:04 WIB
fahri_hamzah25.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai tindakan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol Didid Widjarnadi yang telah membebaskan ustadzah Neno Warisman dari penghadangan di Bandahara Hang Nadim Batam dan mengizinkan acara Deklarasi #2019GantiPresiden di pelataran Masjid Agung Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sudah benar.

"Karena ini bisa bahaya, karena massa pendukung Mbak Neno ngumpul sudah cukup besar sekali. Kami minta kepada Polda, jangan beginilah, nanti jadi masalah," kata Fahri, Selasa (31/7/2018).

Fahri juga mengaku sempat akan menelepon Kapolda Kepri mengenai adanya aksi penghadangan Neno Warisman di Bandara Hang Nadim dan upaya penggagalan acara Deklarasi #2019GantiPresiden di Batam. Namun, kemudian ia mendengar Neno Warisman akhirnya dilepaskan menuju hotel.

"Tapi terus terang, kami belum sempat bicara dengan pihak Polda, tapi beliau sudah diizinkan ke hotel. Sempat ada negosiasi supaya acara tidak diteruskan besoknya. Tapi karena massa di situ cukup banyak, mereka nggak mau," katanya.

Fahri menyayangkan tindakan penghadangan terhadap Neno di Bandara Hang Nadim, yang dinilai sebagai tindakan aneh, Massa penghadangnya sendikit, dan polisi tidak mengizinkan Neno keluar dari bandara.

"Dan aneh memang karena sebenarnya yang demo itu sedikit, tapi ada gejala dia dilarang keluar dari bandara selama hampir 7 jam," katanya.

Akhirnya, massa pendukung #2019GantiPresiden turun ke bandara karena mendapat informasi Neno dihadang segelintir masyarakat. Saat itulah Neno berhasil keluar dari bandara. Namun,

"Akhirnya masyarakat yang tahu kedatangan dia juga datang menjemput, sampai malam jumlahnya ribuan. Sementara yang menentang itu jumlahnya sedikit. Mereka sebenarnya mulai kabur tapi kok polisi merasa dia nggak boleh keluar, gitu," ungkap Fahri.

"Nah, itu kan artinya orang seperti ditahan dan jiwanya terancam juga karena di airport itu kan nggak ada yang lihat dia, nggak banyak temannya," imbuhnya.

Fahri mengaku mengetahui betul situasi penghadangan Neno oleh segelitir masyarakat, karena saat itu Neno melakukan video call kepada dirinya dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Saat itu Neno melakukan penggilan video call kepada Fadli Zon, dan kebetulan dirinya tengah bersilaturahmi ke Fadli Zon.

"Beliau (Neno) menelepon Pak Fadli, kebetulan saya lagi silaturahmi dan nelepon dalam suasana beliau dihadang. Suasananya kayak mau perang saja, tak bisa keluar dari bandara," katanya.

Editor: Surya