Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pencari Suaka Terciduk Memadu Kasih di Wisma, Bukti Lemahnya Pengawasan Orang Asing
Oleh : Harjo
Selasa | 22-05-2018 | 14:52 WIB
Andi-Masdar1.jpg Honda-Batam
Tokoh Masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Tertangkapnya Abdul Hakim Faizi (21), warga negara asing (WNA) pemengang kartu pencari suaka dari UNHCR saat berduaan dengan seorang wanita di salah satu penginapan, Jalan Pelabuhan Sri Bayintan Kijang merupakan salah satu bukti lemahnya pengawasan dari instansi terkait.

Abdul diamankan bersama Indah Sujianti (WNI) di salah satu kamar Wisma Nusantara saat operasi penyakit masyarakat (pekat) oleh kepolisian pada Minggu (20/5/2018) malam.

Menaggapi hal itu, Tokoh Masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi mengatakan, terciduknya WNA pencari suaka asal Afganistan sedang berduaan di sebuah wisma merupakan bukti lemahnya pengawasan terhadap orang asing oleh instansi terkait.

"Kita mengetahui, ada tim pengawasan orang asing. Dengan kejadian ini jelas sebuah gambaran, begitu leluasanya orang asing di daerah ini," imbuhnya.

Andi Masdar menyampaikan, terkait pengawasan orang asing khusus di Bintan, harus terus ditingkatkan. Menggingat sudah berapa banyak WN asing yang berhasil diamankan karena tidak memiliki kelengkapan dokumen sehingga dideportasi.

Apalagi untuk Kabupaten Bintan sendiri, pengawasan khusus dari kantor Imigrasi, tidak hanya satu kantor karena ada kantor Imigrasi Tanjungpinang dan Tanjunguban.

"Baik dari geografis yang langsung berhadapan dengan negara luar, di Bintan juga banyak resort dan PMA. Artinya jangan terlena karena mengejar peningkatan pendapatan daerah, sehingga pengawasan jadi dikesampingkan," harapnya.

Diberitakan sebelumnya, WN Afganistan dan pasangannya, saat berhasil tangkap langsung digelandang ke Mapolsek Bintan Timur untuk dimintai keterangan. Setelah diperiksa, Indah Sujianti dipulangkan kepada keluarganya, sedangkan Abdul diserahkan ke pihak penanggungjawab penampungan pencari suaka.

Abdul mengakui, sengaja datang ke Kijang dan menyewa kamar di penginapan tersebut, untuk merayakan ulang tahun sang kekasih, yang baru dikenalnya sejak bulan Maret 2018 silam. "Saya ada acara, makanya boleh keluar dari pengungsian," kata Abdul kepada petugas.

Sementara itu, dari pengakuan Indah awal perkenalannya dengan pria bertubuh kekar itu dari jejaring sosial. Kemudian janjian untuk bertemu di Taman Kota Kijang. "Saya kenal di biltak (salah satu aplilasi chat), kemudian janjian ketemu di Taman Kota Kijang. Terus menginap di wisma," kata Indah.

Editor: Yudha