Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akhirnya, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Mundur
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-11-2017 | 09:50 WIB
Robert-Mugabe.jpg Honda-Batam
Simbabwe Mugabe bei TV-Ansprache (picture-alliance/AP Photo)

BATAMTODAY.COM, Zimbabwe - Robert Mugabe telah mengundurkan diri sebagai presiden Zimbabwe. Pengunduran dirinya mengakhiri hampir empat dasawarsa kekuasannya.

Pengumuman tersebut dikeluarkan saat parlemen memulai proses pemakzulan untuk menurunkan Mugabe dari puncak kekuasaan. Perayaan berlangsung di parlemen pada hari Selasa (21/11) setelah Ketua Parlemen Jacob Mudenda mengumumkan surat Presiden Robert Mugabe dan menunda prosedur pemakzulan.

"Saya Robert Gabriel Mugabe, berdasarkan pasal 96 dari konstitusi Zimbabwe dengan ini secara formal mengajukan pengunduran diri saya ...dengan segera," demikian tulis Mugabe dalam suratnya, yang dibacakan Mudenda di parlemen.

Warga merayakan pengunduran diri Mugabe di jalanan

"Keputusan saya untuk mengundurkan diri secara sukarela ini timbul dari keprihatinan saya terhadap kesejahteraan rakyat Zimbabwe dan keinginan saya akan berlangsungnya perpindahan kekuasaan yang mulus dan tanpa kekerasan," lanjut surat tersebut.

Berita tersebut disampaikan ke sidang gabungan parlemen, yang berkumpul untuk memperdebatkan sebuah mosi untuk menculik pemimpin berusia 93 tahun tersebut. Massa berkumpul di luar parlemen bersorak dan menari, para pengendara mobil membunyikan klakson mereka.

Pengunduran diri Mugabe terjadi setelah komite utama partai berkuasa ZANU-PF Zimbabwe menurunkannya sebagai pemimpin partai pada akhir pekan lalu dan menunjuk Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa yang baru dipecat untuk mengambil alih kepemimpinan.

Februari 2017 lalu, Robert Mugabe merayakan ulang tahun yang ke-93. Perayaan itu seakan menjadi 'penghabisan' posisinya sebagai pemimpin negara tertua di dunia. Mugabe telah memegang kontrol atas Zimbabwe selama hampir empat dekade, sejak penguasaan kelompok minoritas berkulit putih berakhir tahun 1980, awalnya menjabat sebagai Perdana Menteri dan selanjutnya sebagai Presiden.

Dalam sebuah pidato panjang dan bertele-tele hari Minggu malam (19/11), presiden yang sedang sakit tersebut tampaknya bertekad untuk memegang kekuasaan sampai berlangsungnya kongres partai bulan depan.

Militer mengambil alih kekuasaan pekan lalu, setelah Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangawa dan akan segera memasang istrinya yang sangat tidak populer, Grace Mugabe, sebagai pengganti. Mugabe yang telah menjalani tahanan rumah sejak saat itu, menolak untuk mundur sebagai presiden setelah perundingan awal dengan tentara.

Tentara telah bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kudeta militer, namun telah melakukan operasi untuk mengungkap "penjahat di sekitar (Mugabe) yang melakukan kejahatan." Ini ditafsirkan sebagai referensi terselubung bagi para pendukung ibu negara yang ambisius.

Sumber: DW
Editor: Udin