Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Parpol Harus Lakukan Filter terhadap Calon Pemimpin
Oleh : Irawan
Minggu | 19-11-2017 | 08:00 WIB
Lukman_Edy3.jpg Honda-Batam
Anggota MPR RI Lukman Edy dari Fraksi PKB

BATAMTODAY.COM, Batu - Apa boleh orang asing jadi Presiden Indonesia? Pertanyaan menarik yang diajukan seorang peserta sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode pendidikan bela negara di Tumapel Room Singhasari Resort, Kota Wisata Batu, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2017).

Pertanyaan itu muncul pada sesi pertama berupa pemaparan materi, dengan narasumber Lukman Edy dan Mohamad Toha, anggota MPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Lukman Edy yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan itu dengan tegas menyatakan asing tidak boleh jadi presiden. "Presiden Indonesia harus orang Indonesia asli," ungkap Anggota Fraksi PKB MPR ini dalam rilis yang disampaikan Humas MPR RI.

Bukan hanya warga negara asing, menurut Lukman Edy, orang Indonesia asli yang mempunyai istri warga negara asing juga tidak boleh mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia.

Agar calon Presiden Indonesia betul-betul sesuai ketentuan UUD NRI Tahun 1945, kata Lukman Edy, maka calon presiden harus diusulkan oleh partai politik.

"Jadi, partai politik menjadi filter dalam menjaring calon pemimpin bangsa. Maka kalau ada calon presiden atau wakil presiden membawa kepentingan asing tak akan lolos," ujar pimpinan Badan Penganggaran MPR ini.

Tanpa ada filterisasi dalam hal calon presiden dan wakil presiden, lanjut Lukman Edy, maka rawan terhadap intervensi asing. Nah, untuk menjaga integritas calon presiden dan calon wakil presiden, kata Lukman Edy, maka harus difilter.

Agar itu tidak terjadi, partai politik dikasih ruang untuk melakukan internalisasi nilai-nilai kebangsaan. "Parpol tidak akan meloloskan calon pemimpinan bangsa yang diintervensi oleh asing," tegas Lukman Edy.

Di Singhasari Resort Kota Batu, Jawa Timur, sejak 17 hingga 20 November 2017, berlangsung sosialisasi dengan metode Pendidikan Bela Negara. Pesertanya, 100 mahasiswa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari 22 perguruan tinggi se- Jawa Timur.

Sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar pada peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan, baik indoor (kelas) maupun outdoor (outbound).

Editor: Surya