Usai Upacara 17-an, Gedung Daerah Provinsi Kepri 'Diserbu Belanda'
Oleh : Ismail
Kamis | 17-08-2017 | 16:02 WIB
diserbu-belanda1.jpg
Drama kolosal pejuang Melayu mempertahankan bumi tanah Melayu dari penjajahan Klonial. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Usai menggelar upacara peringatan 17-an, Gedung Daerah Tanjungpinang mendadak mencekam. Belanda datang menyerang. Namun, serangan koloni tersebut dihalangi prajurit pribumi yang mempertahankan bumi Tanah Melayu dari penjajahan.

Situasi pun tak terkendali, tembak-menembak hingga tembakan meriam juga dilepaskan. Suasana Gedung Daerah pun dipenuhi kabut asap akibat gencatan senjata.

Kendati terjadi gencatan senjata, tentara kolonial tetap berusaha merangkak sedikit demi sedikit agar bisa mendekat ke arah lawan. Prajurit Melayu pribumi di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Rihayatsyah tetap bersemangat melawan.

Hingga adu badan pun tak terhindar. Perkelahian menggunakan senjata tajam antara prajurit Melayu dan Kolonial berlangsung alot. Tak ayal, mayat-mayat tentara bergelimpangan.

"Jangan menyerah," teriak lantang salah seorang prajurit Melayu sambil mengacungkan pedang.

Dengan penuh semangat membela tanah air, akhirnya pertempuran pun dimenangkan prajurit Melayu. Sorak-sorai penonton pun akhirnya ke luar. Situasi yang sebelumnya tegang, kembali normal.

Tepukan tangan bentuk apresiasi kekaguman terhadap pelakon drama kolosal yang dimaikan mendapat apresiasi dari penonton di Gedung Daerah kala itu.

Peperangan antara prajurit Melayu dan Kolonial tersebut merupakan salah satu atraksi yang disuguhi panitia upacara Pemerintah Provinsin Kepulauan Riau. Para pelakonnya merupakan gabungan aparat TNI, Polisi, dan para pelajar Tanjungpinang.

Mengangkat tema tentang Gerilya Laut pada zaman Kerajaan Riau Lingga di bawah kepemimpinan Yang Dipertuan Muda Sultan Mahmud Rihayatsyah dalam membela kedaulatan Bumi Tanah Melayu.

Dalam drama kolosal tersebut, para peserta upacara dan masyarakat yang hadir diberikan pesan, semangat Nasionalis mempertahan tanah air dari penjajahan.

Drama kolosal tersebut dipertunjukkan usai gelaran upacara 17-an di Gedung Daerah, Tanjungpinang. Upacara diinspekturi langsung oleh Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Dan, dihadiri sejumlah pejabat OPD, FKPD, Veteran, Tokoh Masyarakat, serta perwakilan LSM se-Kepri.

Editor: Gokli