Industri Pengolahan Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi Batam di 2024
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 06-03-2025 | 17:24 WIB
06-03_industri-pengolangan_09548458.jpg
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Kota Batam masih didominasi oleh Industri Pengolahan. Pertumbuhan ini tumbuh stabil pada angka 6,69 persen pada tahun 2024.

Meski angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang tumbuh sebesar 7,04 persen, kontribusi bidang industri ini masih menjadi pilar utama pada peningkatan ekonomi Kota Batam.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Eko Apriyanto mengatakan, industri ini berkontribusi mencapai 56,83% dari total PDRB Batam. Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi Batam dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha.

"Kontribusi industri pengolahan terus meningkat, dari yang sebelumnya 56,38 persen tahun 2023 naik menjadi 56,83 persen pada tahun lalu," ujar Eko Apriyanto, Kamis (6/3/2025).

Sementara itu dari PDRB Batam menurut pengeluaran, kontribusi terbesar dari komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dengan persentase mencapai 45,59 persen dari total PDRB Batam.

Disisi lain, PMTB, angkanya sedikit menurun dibanding 2023, yang persentasenya mencapai 47,09 persen dari PDRB Batam.

Kemudian, kata Eko Apriyanto, jika dilihat berdasarkan lapangan usaha, laju pertumbuhan ekonomi Batam tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 14,03 persen.

Setelah itu disusul lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 13,13 persen.

"Lalu administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 11,74%," papar Eko Apriyanto.

Eko menjelaskan, peningkatan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup signifikan karena adanya kasus demam berdarah (DBD) dan diare, serta adanya pekan imunisasi nasional.

Sedangkan lapangan usaha jasa lainnya didukung oleh banyaknya event yang digelar di Batam seperti konser, fun run, maupun perayaan ulang tahun dari perusahaan atau lembaga pemerintah.

"Sejak tahun 2020 hingga 2024, ekonomi Batam tumbuh sejalan. Bahkan di tahun 2021, ekonomi Batam lebih tinggi dari ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) dan nasional," jelasnya.

Selanjutnya Eko menyebutkan, berdasarkan kontribusi tiap lapangan usaha terhadap total PDRB Batam, tiga sektor memberikan kontribusi terbesar, yakni industri pengolahan 56,83 persen, konstruksi 20,41 persen, dan perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor 6,33 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Batam 2024 tumbuh di semua lini. Komponen dengan pertumbuhan tertinggi yakni konsumsi pemerintah sebesar 10,59 persen.

"Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga sebesar 7,23 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 4,97 persen, dan PMTB sebesar 4,51 persen," sebutnya.

Eko menambahkan, jika dilihat berdasarkan PDRB Batam menurut pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), maka kontribusi PMTB sebesar Rp 56,24 triliun, konsumsi rumah tangga sebesar Rp 50,31 triliun, net ekspor sebesar Rp 26,42 triliun, konsumsi pemerintah sebesar Rp 1,77 triliun dan lainnya.

"Jika dilihat berdasarkan distrubusi PDRB Batam menurut pengeluaran, maka struktur ekonomi Batam masih ditopang oleh PMTB atau investasi sebesar 45,59 persen, lalu konsumsi rumah tangga sebesar 40,11 persen, net ekspor sebesar 12,19, konsumsi pemerintah sebesar 1,45 persen dan lainnya," tutup Eko Apriyanto.

Editor: Yudha