Antisipasi Terorisme, Imigrasi Tanjungpinang Tingkatkan Pengawasan TKI yang Pergi ke Timteng
Oleh : Roland Aritonang
Selasa | 04-07-2017 | 18:02 WIB
kepala_imigrasi_pinang.jpg
Kepala Imigrasi Kelas I Tanjungpinang Indra Kusuma. (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Imigrasi Kelas I Tanjungpinang banyak melakukan penolakan pengurusan paspor bagi warga Tanjungpinang yang ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesi (TKI) di luar negeri. Ini dilakukan untuk meningkatkan pengawasan TKI yang bergabung dengan jaringan terorisme.

Kepala Imigrasi Kelas I Tanjungpinang Indra Kusuma mengatakan, banyak masyarakat Tanjungpinang yang ditolak dalam pembuatan paspor untuk menjadi TKI di luar negeri. Penolakan ini karena masyarakat Tanjungpinang tidak dilengkapi dengan persyaratan dan surat-surat yang menjadi rekomendasi dari Dinas Ketenagakerjaan dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (B2TKI).

"Kita tolak karena tidak ada surat pengantar perjanjian kerja dari B2TKI dan Disnaker, makanya kita tolak, karena ini sangat penting," ujar Indra Kusuma saat ditemui di kantornya, Selasa(4/7/2017).

?Menurutnya, pihaknya tidak menginginkan nantinya masyarakat Tanjungpinang pergi keluar negeri dengan tujuan yang tidak jelas. Dan yang paling dikhawa?tirkan adalah bergabung dengan jaringan terorisme.

"Selain pengurusan paspor, kita juga mengawasi masuknya warga negara Indonesia (?wNI) yang pulang dari negara Timur Tengah,"ungkapnya.

Menurutnya, banyak WNI yang baru pulang dari Malaysia dan Singapura. Pasalnya, karena dapat terindikasi adanya disusupi terorisme yang bergabung teroris di Filipina. Apalagi, Tanjungpinang merupakan pintu masuk dari negara tetangga tersebut.

?Indra mengungkapkan, jika menemukan TKI yang dicurigai, pihaknya akan langsung menyerahkan ke Polda Kepri untuk ditindaklanjuti. Seluruh WNI yang berasal dari dua negara itu akan ditelusuri seluruh jejaknya selama di berada diluar negeri.

"Kita waspadai jika ada yang dicurigai langsung diserahkan ke Polda Kepri untuk mendalaminya," katanya lagi.

Selain pihak Imigrasi yang melakukan pencekalan TKI yang akan pergi ke Timur Tengah, tetai pihak Kementerian Luar Negeri juga menahan ratusan TKI dan TKW? yang masih menyangkut masalah hukum di luar negeri

"Untuk hari biasa pengurus paspor rata-rata 60 orang sampai 70 orang per hari pada saat menjelang dan sesudah lebaran ada peningkatan 30 persen, kebanyakan yang mengurus untuk melancong ke Malaysia dan Singapura," pungkasnya.

Editor: Dardani