Kantor PT Pasifik Fery Line Tanjungpinang Terbakar
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 03-07-2017 | 08:00 WIB
kebakaran_di_pinang.jpg
Kepulan asap keluar dari ruko PT Pasifik Fery Line Tanjungpinang, agen penjualan tiket kapal fery ke Singapura. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Satu unit rumah toko (Ruko) yang terletak di di Jalan Pos nomor 3 B, Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Tanjungpinang Kota, dilalap si jago merah pada Minggu(2/7/2017) sekita pukul 18.20 Wib.

Ruko berlantai empat itu sehari-hari merupakan kantor PT Pasifik Fery Line, agen penjualan tiket kapal fery Singapura. Pantauan di lapangan, api menghanguskan bangunan lantai dasar bagian depan. Sedangkan lantai 2,3 dan 4 masih aman.

Seorang saksi mata, Said mengatakan, kejadian itu berawal saat dirinya sedang duduk-duduk di kedai kopi di sekitar tempat kejadian itu melihat asap yang keluar dari lantai dasar ruko itu. "Saya lagi nongkrong sama teman, lihat asap keluar dari ruko lantai dasar," ujarnya.

Saat dirinya bersama teman-teman lainnya mendatangi ruko itu, asap mulai mengepul tebal dan hitam dengan kayu, Said bersama temannya menjebol trali yang terbuat dari besi.

"Tetapi sebelumnya saya telpon polisi dan Pemadam Kebarakaran Kota Tanjungpinang dahulu," tambahnya.

Beberapa menit kemudian datang dua unit mobil pemadam kebakaran dan memadamkan kobaran api tersebut. Setelah itu datang lagi satu unit mobil kebakaran.

"Baru satu unit mobil damkar yang turun, api padam sekitar 30 menit akhirnya api padam," tegasnya.

Sementara itu, Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Tanjung Iptu Edi Edrianis, mengungkapkan, untuk sementara setelah anggota identifikasi turun dan memeriksa TKP, kebakaran ini diduga berasal dari konsleting arus listrik.

"Dugaan sementara kita konsleting arus listrik yang ada pada AC tempat ini dan untuk kerugia yang dialami pihaknya belum mengetahui, karena saat ini polisi masih meminta keterangan pemilik dan saksi lainnya," ungkapnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun pemilik ruko atau PT Pasifik Fery Line mengalamu kerugian materil yang belum diketahui jumlahnya.

Editor: Dardani