Selain Rumahnya Dipasang PPNS Line, Sudi Juga Diancam Preman
Oleh : Habibie Khasim
Jum\'at | 19-05-2017 | 18:26 WIB
Satpol-PP-TPI-segel-rumah-warga1.gif
Belakang rumah Sudi yang di PPNS Line Satpol PP Tanjungpinang (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Sudi di Jalan Haji Ungar, Lorong Menjangan VI-06 RW 03 RT 03 Tanjungayun Sakti Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, belum lama ini dipagari PPNS Line yang dipasang langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpinang.

Tanpa pemberitahuan dan peringatan, Satpol PP Tanjungpinang langsung memasang PPNS Line di belakang rumah Sudi. Selain PPNS line, Sudi juga mengaku pernah disantroni preman ke rumahnya.

Memang di luar prediksi, pembuatan beton di belakang rumah dan menutup drainase dikarenakan takut anak jatuh ke parit, berbuntut panjang untuk Sudi. Saat sedang melakukan pengecoran beton yang terletak persis di belakang rumahnya bersama tukang, Sudi didatangi preman yang meminta Sudi mengehentikan pengecoran tersebut.

"Tapi saya lawan, saya kasi muka saya biar dia pukul, tapi dia mikir-mikir juga kayaknya. Padahal cuma bikin beton dan tidak menggangu jalannya arus air. Saya juga sudah izin warga, tapi malah preman yang datang. Setelah preman, rumah saya malah disegel dengan PPNS Line," tutur Sudi saat diwawancarai Jumat (19/5/2017).

Sudi mengaku, yang tidak setuju dia membuat beton dan menutup parit tersebut hanyalah pengembang perumahan di mana dia tinggal. Nama pengembang tersebut adalah Ko Meng, yang menurut pengakuan dia sangat tidak setuju, namun ketidaksetujuan tersebut tanpa alasan yang jelas.

"Saya tidak tahu kenapa dia tidak setuju, sementara warga sekeliling rumah saya ini setuju semua, dia yang tidak punya hak atas rumah saya ini malah tidak setuju," tutur Sudi.

Tentang disantroni preman ini, Sudi mengaku memang tidak melaporkan kepada pihak yang berwajib. Pasalnya, tidak ada bukti autentik yang dapat menjerat preman tersebut, meskipun ada beberapa saksi, yaitu tukang. Dia mengaku tidak mengenali sosok preman tersebut, karena bukan warga setempat.

"Tapi saya tanya RT namanya Iwan, katanya dia orang Partai. Tapi saya tidak tahu Partai mana, kalau lihat orangnya saya tahu lah," tutur Sudi.

Sudi sangat mencurigai bahwa yang mengirim preman tersebut adalah Ko Meng. Dia pun sangat terkejut bahwa preman yang mendatangi dia adalah orang salah satu Partai besar di Tanjungpinang.

"Dugaan saya yang mengirim itu Ko Meng. Karena kalau bukan dia siapa lagi? Ada gitu orang yang tinggalnya tidak di sini, bukan warga sini, tapi tiba-tiba datang melarang saya ngecor beton yang mau saya buat. Kalau bukan suruhan dia, orang gila berarti itu," tuturnya.

Sudi mengaku sangat kecewa dan kesal dengan tindakan premanisme oleh oknum tersebut. Dia lebih kecewa lagi dengan tindakan "seenaknya" yang dilakukan oleh Satpol PP Tanjungpinang, karena memagari belakang rumahnya dengan PPNS Line, tanpa pemberitahuan dan peringatan yang prosedural.

"Saya akan melaporkan masalah ini sama Pak Lis, biar Pak Lis tau, bagaimana kerja Satpol itu," tutur Sudi.

Editor: Udin