Pemko Tanjungpinang Adakan Lomba Ekspose Kinerja Aparatur Kelurahan
Oleh : Habibie Khasim
Kamis | 04-05-2017 | 16:27 WIB
Lis-sosialisasi-dengan-lurah-400x192.gif

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah berinteraksi dengan peserta lomba (Foto; Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak empat Kelurahan terbaik se-Kota Tanjungpinang mengikuti ekspose kinerja aparatur kelurahan dan masyarakat. Dari empat kelurahan, satu kelurahan terbaik akan dipilih mewakili Tanjungpinang untuk berkompetisi menjadi kelurahan terbaik di tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ekspose Evaluasi Perkembangan Kelurahan dilaksanakan di Ballroom Hotel Comfort Tanjungpinang, Rabu (3/4/2017), dan dibuka secara resmi oleh Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.

Lis Darmansyah mengatakan, ekspose ini sekaligus penilaian terhadap evaluasi perkembangan empat perwakilan kelurahan terpilih dari setiap kecamatan. Hal ini penting dilakukan sebagai alat memotivasi kelurahan agar menjadi lebih baik, sekaligus mendorong kelurahan supaya menciptakan inovasi-inovasi di wilayahnya masing-masing.

Lis mengatakan, penilaian evaluasi perkembangan kelurahan 2 tahun terakhir dilakukan pada 3 indikator, yaitu bidang pemerintahan kelurahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

Pada proses penilaian kelurahan terbaik, Lis ingin Tanjungpinang punya standar yang berbeda, jangan menang ekspos saja, tetapi harus benar-benar dikoreksi, prosesnya harus ada inovasi dan kreativitas.

"Dewan juri harus tegas melakukan penilaian, lihat dari grafiknya, bila meningkat berarti kelurahan tersebut berkembang, kalau grafiknya datar, langsung saja didiskualifikasi," tegas Lis.

Menurut Lis, aspek yang perlu menjadi perhatian adalah bidang kemasyarakatan. Sebab hal ini mencakup aspek partisipasi masyarakat, pemberdayaan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan peningkatan fasilitas masyarakat. Karena itu, Lurah harus bisa bersinergi dengan perangkat RT/RW, dan masyarakat supaya dalam menyampaikan program kegiatan sesuai dengan fakta di lapangan.

Pemerintah sendiri, sambungnya, sudah merubah pola Musrenbang, yaitu dengan menganggarkan Rp60 miliar di setiap Kecamatan yang diperuntukkan ke setiap kelurahan. Jadi, ketika ada kebutuhan warga yang mendesak, tak perlu lagi menunggu APBD.

"Selain itu, Lurah, RT/ RW harus tahu perkembangan di wilayahnya, warganya. Karena itu, saya menyarankan agar setiap aparatur kelurahan, RT/RW harus punya buku saku untuk mencatat segala permalasahan yang terjadi di wilayahnya," tutur Lis.

Untuk itu, Lis minta kepada Lurah-lurah untuk belajar berinovasi. Dia meminta agar bersinergi dengan perangkat RT/ RW dan masyarakat, dengan begitu bisa menciptakan inovasi-inovasi baru di wilayahnya, sehingga akan lahir Tanjungpinang yang cemerlang.

Expand