Tarif Listrik Naik

Batam dan Tanjungpinang Alami Inflasi 0,38 Persen April 2017
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 03-05-2017 | 18:02 WIB
Panususnan-siregar-400x192.gif

Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Akibat tarif listrik, perumahan, air, gas dan bahan bakar lainnya naik, Batam dan Tanjungpinang mengalami infalasi 0.38 persen pada April 2017 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 127,38.

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri mencatat, dari dua kota IHK di Provinsi Kepri, tercatata Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dan Kota Tanjungpinang deflasi sebesar 0,26 persen.

"Inflasi  gabungan dua kota IHK di Provinsi Kepri ini dipengaruhi oleh empat kelompok IHK yang mengalami kenaikan, seperti kelompok perumahan, air, listrik, dan gas," ujar Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar dalam rilies BPS, Selasa (2/5/2017).

Lebih lanjut dikatakan, komoditas yang mengalami kenaikan harga untuk Kota Batam penyusun inflasi adalah, tarif listrik yang mengalami kenaikan, sayur bayam, sawi hijau, bawang putih, emas perhisan, almari pakaian, ketimun, biaya check Uo, TV, bensin dan udang basah.

Sementara untuk Kota Tanjungpinang, komoditi yang mengalami penurunan harga sebagai penyusun deflasi adalah, sotong, cabai merah, cabai rawit, selar, tongkol, daging ayam ras, sandal, kacang panjang, bawang merah, apel, udang basah, minyak goreng dan ikan belanak.

"Dari 23 kota IHK di Sumatra, tercatat 10 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1.02 persen dan inflasi terendah sebesar 0.02 persen terjadi di ‎Tembilahan. Sebaliknya 13 IHK di Sumatra justru mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi Kota Lhokseumawe sebesar 0,68 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0.08 persen," ujarnya.

Secara Nasional, dari 82 kota yang IHKnya disurvei, 53 kota dinyatakan mengalami inflasi, sedangkan 29 kota lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Singaraja dan deflasi terendah terjadi di DKI Jakarta dan Manado," ujarnya.

Editor: Udin