BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kota Tanjungpinang memastikan pasokan stok beras untuk masyarakat wilayah Kepulauan Riau aman. Stok beras dipastikan mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Pasokan beras aman. Stok beras mencukupi untuk 5 bulan ke depan, persedian itu sudah mencakup wilayah Tanjungpinang, Lingga, Anambas, dan Natuna," terang perwakilan Bulog Tanjungpinang, Dwi Yudha Hadyputra, dalam rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang, di ruang rapat lantai II, Kantor Sekretariat Daerah Pemko Tanjungpinang, Kamis (13/4/2017) kemarin.

Ia menjelaskan, untuk penyaluran beras sejahtera (rastra) pihaknya masih menunggu perintah alokasi penyalurannya. Bila SK sudah ada, kita segera menyalurkan ke kelurahan se-Kota Tanjungpinang.

Dwi mengatakan, pihaknya ingin, supaya stok beras segera habis agar dapat didatangkan kembali. Sehingga tidak ada pasokan beras yang menumpuk di gudang. Itu juga bertujuan agar masyarakat menerima stok beras yang segar.

Rapat rutin bulanan itu, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah, Riono, selaku Ketua TPID Kota Tanjungpinang. Di kesempatan itu juga hadir Wakil Walikota, Syahrul.

Dalam rapat itu, Syahrul menyampaikan, guna menekan angka inflasi di Kota Tanjungpinang, seluruh anggota TPID harus benar-benar dapat memprediksi hal-hal yang mungkin akan terjadi. Seperti kenaikan tarif listrik, gelombang laut yang tinggi, atau hal-hal lain yang mempengaruhi kenaikan harga. Itu agar TPID bisa mengontrol lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok di Tanjungpinang.

Dirinya juga mengapresiasi, apa yang sudah dilakukan TPID dalam mengontrol harga pasaran. Salah satunya melakukan kerja sama dengan daerah penghasil cabai yaitu Kulonprogo dan Sleman.

Beberapa waktu lalu TPID juga sudah melakukan penjajakan ke daerah Sumatera untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat terhadap komoditas cabai dan sayur-sayuran.

"Tanjungpinang bukan daerah penghasil, karena itu, Pemko melalui TPID mengambil langkah-langkah strategis untuk pemunuhan kebutuhan masyarakat, sekaligus menekan angka inflasi di Kota ini," ucapnya.

Sementara itu, Riono mengungkapkan rasa syukurnya karena inflasi Kota Tanjungpinang dalam beberapa bulan ini lebih terkendali, sementara pada bulan Maret mengalami deflasi. Ini tak lepas dari upaya bersama dalam mengantisipasi kenaikan harga dipasaran.

"Untuk mencukupi ketersediaan pangan, beberapa aksi nyata sudah kita lakukan, seperti melakukan kerja sama dengan daerah pemasok, membuat kegiatan penanaman sayur-mayur melalui media hidroponik, hingga membuat gerakan tanam cabai kepada ASN pemko Tanjungpinang," tuturnya.

Dirinya berujar, segala upaya yang Pemko Tanjungpinang lakukan agar inflasi dapat terkendali. Sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga. Untuk itu, diharapkan dapat menciptakan masyarakat Kota Tanjungpinang yang sejahtera.

Editor: Udin