Warga Tanjungpinang Siap-siap Kekurangan Sembako Saat Imlek
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 10-01-2017 | 18:26 WIB
pasar-Ikan-KUD-Tanjungpinang.gif

Pasar Ikan KUD Tanjungpinang akan sepi pada perayaan Imlek di Tanjungpinang dari pedagang. Pasalnya rata-rata pedagangmerupakan warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baru China (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Cina tinggal menghitung hari, tepatnya akan dirayakan pada tanggal 28 Januari 2017. Untuk itu, belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya, masyarakat harus waspada kekurangan sembilan bahan pokok, pasalnya hampir 80 persen pertokoan akan tutup.

Memang, di Tanjungpinang masih ketergantungan terhadap sembako yang harganya memang sedikit lebih murah daripada di Supermarket. Sementara itu, pertokoan sembako di Tanjungpinang, notabene dimiliki oleh warga Tionghoa. Sehingga, tak ayal, setiap Imlek ibu rumah tangga non Tionghoa kelabakan karena kekurangan sembako, alhasil belanja di Supermarket.

Setiap Imlek, memang dirasakan sekali, pasar sepi karena pertokoan rata-rata tutup hingga beberapa hari. Kebutuhan pokok yang memang sangat diperlukan, hendaknya disetok dengan perkiraan cukup untuk masa-masa "sulit" mencari sembako yang mungkin akan terjadi sejak 28 Januari hingga 1 February.

"Yang agak kewalahan itu memang untuk ikan sih, kita kan selalu makan ikan, jadi kalau Imlek susahnya mencari lauk pauk. Kalau minyak, beras atau yang lain kan bisa dibeli di warung," tutur Risma, warga Kamboja yang ditemui di Pelantar KUD Tanjungpinang, Selasa (10/1/2017).

Warga Km 1 hingga Km 5 di Tanjungpinang bergantung pada Pasar Ikan di KUD Tanjungpinang. Dan biasanya, Pasar KUD juga sepi saat lebaran Imlek, karena para pedagang di sana juga rata-rata warga Tionghoa.

"Memang setiap Imlek biasanya membeli barang untuk seminggu ke depan, jadi saat toko tutup, kami sudah aman. Tapi ya itu, kelemahannya, ikan dan ayam sudah tidak segar lagi," tutur Rosmah yang ditemui di tempat yang sama.

Editor: Udin