Imigrasi Yakini Turis Asal China Ada yang Jadi Naker Ilegal
Oleh : Habibi Khasim
Rabu | 16-11-2016 | 16:02 WIB
nakerilegalasalcina.jpg

Para tenaga kerja ilegal asal China yang ditangkap imigrasi Indonesia. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Petugas Kantor Imigrasi Tanjungpinang telah menyiapkan tim khusus untuk mengawasi masuknya warga China ke Tanjungpinang dalam rangka test flight maskapai Citilink jalur Tanjungpinang-China.

Demikian ungkap Kepala Humas Imigrasi Tanjungpinang, Said, saat dihubungi, Rabu (16/11/2016). "Itu pasti terjadi, tidak mungkin tidak ada. Ya, tidak di Tanjungpinang bisa jadi ke Batam atau ke daerah Indonesia lainnya," tutur Said.

Terkait hal ini, kata dia, memang pihak Imigrasi mendukung pemerintah untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Dan untuk pengawasan, memang diserahkan kepada Imigrasi masing-masing daerah.

"Untuk pemantauan dan pengawasan, kita sudah siap untuk wilayah Tanjungpinang. Tapi jika Tanjungpinang hanya jadi pintu gerbang, sementara dari sini mereka nyebar kemana-mana, itu sudah wewenang Imigrasi masing-masing daerah. Tapi informasi nya tetap dari kita, dan seluruh informasi tetap terintegrasi," tutur Said.

Akan tetapi, Imigrasi tetap profesional dan tetap ramah kepada pendatang. Jika memang persyaratan lengkap, Imigrasi akan tetap mengizinkan wisatawan tersebut masuk ke Tanjungpinang. Masa yang diberikan kepada mereka hanya 30-60 hari, lebih dari itu maka akan terkena sanksi atau dideportasi.

"Seperti yang kita bilang, sejatinya kita dukung pemerintah untuk mempermudah kepengurusan masuk wisatawan ini. Tapi tetap pada prosedur, jika memang persyaratan lengkap ya kita izinkan tapi kalau tidak ya kita pulangkan," tutur Said.

Selain masalah tersebut, Said juga menyinggung tentang permintaan Kementrian Pariwisata yang meminta agar adanya bebas visa untuk wisatawan yang masuk ke Indonesia. Menurut Said, Imigrasi akan meninjau ulang permintaan tersebut. Pasalnya, pendapatan Indonesia akan banyak berkurang jika demikian, sementara jumlah wisatawan belum tentu akan naik.

"Bebas visa ini akan kita tinjau ulang, karena pendapatan Indonesia akan turun drastis. Bagaimana tidak, satu orang masuk itu jena bayaran 35 dolar AS, sementara perhari yang masuk itu ribuan. Kalau bebaskan visa kita kehilangan pemasukan ke kas negara, jumlah wisatawan pun tidak banyak perubahan, makanya akan dipertimbangkan dan ditinjau ulang," tuturnya.

Editor: Dardani