BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama S.Irawan, membantah anggotanya menakut-nakuti warga dengan letusan senjata yang diarahkan ke laut ketika mengambil dua kapal motor, KM Rezki Baru dan KM Sunly, yang sebelumnya sempat disandera warga karena diduga menebar jaring pukat trawl.

Pengambilan kapal, dikatakan S.Irawan, adalah untuk pengamanan ke Mako Lanal Dabosingkep guna dilakukan pengecekan. Dan kalau ditemukan ada pelanggaran aturan dalam penangkapan ikan yang dilakukan kapal, akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Pengambilan kapal guna dilakukan pengamanan, untuk menghindari amuk warga. Dan saat ini kapal dibawa ke Lanal Dabok untuk dilakukan pengecekan," ujarnya S.Irawan kepada BATAMTODAY.COM, usai menunaikan salat di Penyengat Tanjungpinang, Jumat (27/5/2016).

Terkait dengan dugaan penggunaan pukat trawl oleh dua kapal yang diamankan warga, jenderal bintang satu ini juga membantah. Dari laporan anggotanya yang ia diterima, kata Irawan, dua kapal itu diamanakan warga ketika mesinnya rusak.

"‎Salah besar, jadi kapal itu sebetulnya kapal yang rusak mesin, sehingga dilakukan pengecekan," ujarnya.

Mengenai adanya tembakan ke laut yang diarahkan anggota TNI-AL dari Lanal Dabo untuk menakut-nakuti warga yang melakukan pengejaran, Danlantamal IV Tanjungpinang ini juga membantah, dengan alasan pembawaan kapal itu hanya untuk pengamanan.

"Nggak ada itu, kita hanya mengamankan agar tidak anarkis dan kapalnya dibawa ke Lanal Dabo, sekarang ada di Mako Lanal," ujarnya.

Saat ini, tambah, Irawan, pihaknya juga sudah memanggil polisi serta pemda setempat guna dilakukan mediasi terkait penangkapan yang dilakukan masyarakat, demikian juga dengan pengurus kapal tersebut.

Baca juga: Dua Kapal Pukat di Penaah Dibawa Kabur Oknum TNI-AL

Disinggung mengenai praduga warga, adanya Oknum TNI-AL yang ikut membekingi aktivitas KM Rezki Baru dan KM Sunly dalam melakukan penangkapan ikan dengan pukat trawl di laut Lingga, secara tegas Danlantamal mengatakan, akan menindak oknum anggota TNI-AL yang turut bermain dalam penangkapan ikan secara ilegal itu.

"Saya tegaskan, tidak ada oknum anggota TNI-AL yang membekingi usaha ilegal pada kapal penangkap ikan yang menggunakan pukat. Dan kalau ada, akan saya tindak," ujarnya.

Kepada media, Danlantamal juga megatakan, jika ada anggotanya yang terlibat membekingi usaha penangkapan ikan secara Ilegal dan menggunakan pukat trawl agar dapat melaporkan langung kepadanya, untuk dilakukan tindakan tegas.

Editor: Udin