Antisipasi Inflasi di Kota Tanjungpinang, TPID Lakukan Strategi
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 23-02-2016 | 12:00 WIB
inflasi.jpg
ilustrasi inflasi (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Untuk mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono, selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan rapat koordinasi dengan anggota TPID Tanjungpinang.

Rapat koordinasi yang berlangsung di ruang rapat lantai II, Kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang, itu, dipimpin oleh Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, SH, Senin (22/2/2016) kemarin.

Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul saat membuka rapat tersebut mengatakan, perkembangan inflasi tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia menjadi tolak ukur supaya melakukan berbagai strategi dan antisipasi guna menekan inflasi serta perbaikan ekonomi di tahun 2016.

Untuk mengatasi permasalahan itu kata Syahrul, Pemerintah Daerah tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan berbagai stakeholder dan FKPD. Oleh karena itu, terus lakukan kerjasama dan koordinasi yang baik, guna mengevaluasi dan menyusun langkah-langkah kedepan terhadap stabilnya ekonomi di Kota Tanjungpinang.

Sementara Ketua TPID Kota Tanjungpinang, Riono menyampaikan, TPID Kota Tanjungpinang telah melakukan berbagai program untuk mengatasi permasalahan inflasi dan kebutuhan masyarakat. Salah satunya menggelar pasar murah bekerjasama dengan Bulog.

Selain itu dirinya juga telah melakukan pemantauan langsung ke peternak telor dan daging ayam guna memastikan  stok yang tersedia. Sehingga kenaikan harga yang tinggi bisa teratasi dengan baik.

Menjelang perayaan hari besar sambung Riono lagi, berbagai komoditi barang pokok akan mengalami kenaikan, seperti beras. Permasalahan itu menurutnya sudah diantisipasi dengan melakukan operasi pasar.  Untuk itu, ia minta agar Camat dan Lurah menginformasikan titik-titik mana saja yang bisa dikunjungi Bulog, pada operasi pasar tersebut nantinya

Untuk jenis sayur-sayuran, seperti cabe dan lainnya menurut Riono, bisa diantisipasi melalui tanaman hidroponik disetiap rumah tangga. Paling tidak, tanaman yang kita hasilkan, dapat kita manfaatkan sendiri.

"Setelah rapat ini, Dinas terkait harus action, untuk mengontrol harga kebutuhan pangan dengan melakukan program kegiatan, memasok kebutuhan pangan dengan melakukan MoU bersama daerah penghasil, sehingga ada langkah-langkah nyata yang dilakukan TPID terhadap inflasi," pungkasnya.

Disisi lain, Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Hamizar menjelaskan, sampai Januari ini, Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,93 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan melalui kenaikan indeks kelompok pengeluaran, seperti sewa rumah.

Selain itu, komunitas yang mengalami peningkatan harga yakni kebutuhan pangan. Diantaranya, beras dan ikan. "Jika dibandingkan dari tahun ke tahun, inflasi Kota Tanjungpinang masih kecil," jelasnya.

Rapat tersebut turut dihadiri, Asisten Perekonomian, Robert Pasaribu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, BUMD, Kepolisian, Bulog, Dinas Perhubungan, serta jajaran SKPD terkait.


Editor : Udin