Imlek 2567 Jadi Momen Majukan Pembangunan di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 08-02-2016 | 10:30 WIB
imlek-2567-pinang.jpg
Kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek 2567 yang digelar di Jalan Merdeka, Tanjungpinang. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Perayaan Tahun Baru Imlek 2567 yang digelar di Jalan Merdeka oleh Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi) bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Tanjungpinang, berlangsung meriah pada Senin (8/2/2016) dini hari tadi.

Selain dihadiri Penjabat Gubernur Kepri Nuryanto, Wakapolda Kepri Kombes Pol Yan Fitri, Wali Kota Tanjungpinang, dan sejumlah unsur pimpinan Muspida, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kepri dan Tanjungpinang, acara ini juga dipadati oleh ribuan masyarakat Tanjungpinang dan Bintan.

Ketua panitia, Alex mengatakan, perayaan Imlek pada 2016 itu dilakukan dengan suasana keberagamaan sebagai bentuk silaturahmi antarwarga dalam menyambut datangnya tahun baru.

Sementara itu, Ketua PSMTI Tanjungpinang-Bintan Sudi mengatakan, perayaan menyambut tahun baru Imlek 2016, dilakukan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus, memasuki 13 tahun keberadaan Walubi dan PSMTI di Tanjungpinang Bintan. 

"Selain sebagai bentuk silaturahmi, antar sesama warga Tionghoa dan antar suka ras serta agama, perayaan Imlek tahun ini, juga sebagai bentuk rasa syukur atas aman dan tenteramnya kondisi dan situasi selama ini di Tanjungpinang," kata dia. 

Di tempat yang sama, Ketua Walubi Provinsi Kepri Hengky Suryawan, mengatakan, selain mengucapakan syukur, atas umur dan kesehatan hingga dapat memasuki tahun Monyet Api pada Imlek 2016, dirinya juga mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya warga Walubi dapat bersatu dan bahu membahu dengan pemerintah dalam memajukan pembangunan di Kepri. 

"Sebagai provinsi percontohan dan provinsi yang langsung berbatasan dengan negara lain, saya yakin pada ‎tahun mendatang, Provinsi Kepri akan menjadi lebih baik‎. Pemerintah dan pengusaha sudah harus dapat bergandeng tangan dengan bersama-sama dalam meningkatkan pembangunan, khususnya dalam penerapan MEA saat ini," ujar Hengky.

Sedangkan Wali Kota Lis Darmansyah mengatakan Imlek sudah merupakan tradisi dan menjadi bagian dari masyarakat Kota Tanjungpinang. Imlek bukan lagi hanya milik masyarakat Thionghoa, tetapi setiap tahunnya telah menjadi milik semua masyarakat Kota Tanjungpinang. 

"Hal itu terlihat dengan berbaurnya seluruh warga dari sejumlah suku dan ras dalam peringatan Imlek malam ini. Semoga tahun baru dengan shio Monyet Api ini, akan dapat memberikan keberuntungan dan perbaikan di semua sektor di masa yang akan datang," kata Lis.

"Mari kita mereformasi diri, dalam meraih semua kesuksesan dan pada kesempatan ini, saya atas nama pemerintah juga mau mengajak seluruh pengusaha khususnya warga Tionghoa di Tanjungpinang, dapat berperan dan membantu pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan," imbuhnya.

Salah satu tulang pungung ekonomi pembangunan Tanjungpinang adalah sektor ekonomi dan jasa, dalam mendukung dan meningkatkan geliat ekonomi di Kepri, hendaknya dibutuhkan peran semua pihak, demikian juga warga Tionghoa di kota ini. 

"Mari kita semua bersatu padau, ‎untuk membangun Tanjungpinang, memberdayakan ekonomi masyarakat, Pilkada Gubernur sudah selesai dan tidak ada lagi perbedaan pendukung si A dan si B. Saatnya kita bersatu padu dalam menyukseskan program untuk menyejahterakan masyarakat," pungkasnya. 

Editor: Dodo