Januari 2016, Dua Kota di Provinsi Kepri Alami Inflasi 0,55 Persen
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 05-02-2016 | 14:13 WIB
logo_bps.jpg

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Januari 2016, Indek Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan inflasi sebesar 0,55 persen.  Inflasi di Kota Batam tercatat sebesar 0,49 persen dan inflasi di Kota Tanjungpinang sebesar 0,93 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri merilis inflasi di Kota Batam disebabkan kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 2,56 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kota sebesar 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar terjadi kenaikan sebesar 0,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan indeks sebesar 0,31 persen. Sebaliknya kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,79 persen. 

Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan naik sebesar 2,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 1,38 persen, kelompok kesehatan naik 0,06 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,26 persen. Sebaliknya, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang turun sebesar 0,08 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 1,05 persen persen. 

Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 22 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,02 persen dan 1 kota mengalami deflasi yaitu kota Tanjung Pandan yaitu turun 0,02 persen. 

Dari 82 kota IHK di Indonesia, tercatat 75 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota sibolga sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Kota Padang dan tujuh kota mengalami deflasi yaitu kota Tanjung Pandan, Mamuju, Manado, Tanjung, Balikpapan, Palu dan Gorontalo dimana Gorontalo menunjukkan angka deflasi yang paling tinggi yaitu turun 0,58 persen. 

Inflasi gabungan 2 kota IHK di Kepulauan Riau disebabkan oleh kenaikan indeks gabungan kelompok bahan makanan sebesar 2,57 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,20 persen; kelompok sandang sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,30 persen. Sebaliknya kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,82 persen. 

Editor: Dodo