Agung Mulyana Akan Menghadap Presiden Jokowi

Ancaman Krisis Beras dan Gula di Kepri Mengintai
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 24-10-2015 | 08:00 WIB
096497900_1411442127-h4.jpg
Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana. (Foto: Dok Batamtodya.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Thomas Trikasih Lembong, hingga saat ini, belum menjawab permintaan kuota beras dan gula yang diajukan Pemerintah Provinsi Kepri untuk memenuhi kebutuhaan masyarakat menjelang Pilkada, Natal dan Tahun Baru 2016. Karena memang stok saat ini yang sudah menipis. 

Untungnya, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, telah bersedia membantu menyelesaikan persoalan pengajuan kuota kebutuhan pangan untuk masyarakat Kepri itu. 

"Saat pertemuan di Jakarta kemarin, Menko Polhukam berbicara dengan saya, dan dia berjanji akan membantu memecahkan masalah yang sedang dialami Provinsi Kepri, mengenai krisis pangan khusunya beras dan Gula," ujar Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana kepada wartawan di Gedung Daerah,Tanjungpinang (23/10/2015).

Apabila hingga pertengahan November 2015 nanti kuota beras dan gula yang diajukan juga belum ada jawaban, Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana itu mengatakan, dirinya akan langsung menghadap Presiden Jokowi. Ini dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat Kepri dari ancaman krisis pangan.   

"Kalau juga tidak ada kabar baiknnya. Tiada jalan lain, saya akan menghadap langsung Bapak Presiden. Karena memang selama pelaksanaan Pilkada stok beras di Kepri harus aman," tegas Agung.

Sebagai mana diketahui, melalui pertemuanya dengan Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong, beberapa waktu lalu, Agung telah menjelaskan kerawanan pangan menjelang Pilkada, Natal dan Tahun Baru di Kepri. Hal itu diperparah dengan kondisi cuaca yang memasuki angin utara, hingga ditribusi dan ketersediaan pangan khuusnya beras dan gula di Kepri akan menipis, otomatis akan memicu harganya menjadi mahal. 


Atas anjuran Menteri Perdagangan, yang meminta Agung mengajukan kuota, telah ditindaklanjuti dengan melayangkan surat dan permintaan kuota beras dan gula. Lengkap dengan memuat rincian ketersedian pangan di Kepri yang hanya tinggal 1 bulan untuk umum dan 3-4 bulan stock beras Raskin.

Saat ini, kebutuhkan beras yang diajukan bagi masyarakat Kepri adalah 20.611.410 kg beras atau 20 ribu ton untuk kebutuhan masyarakat setiap bulannya. Sedangkan kebutuhan gula diajukan 2.700 ton. 

Kebutuhan ini sendiri, dihitung berdasarkan jumlah penduduk Kepri yang mencapai 2 Juta Jiwa,  dengan rincian satu orang penduduk Kepri membutuhakan 20 Kg beras dalam setiap bulanya.

Editor: Dardani