PT Logika Nusantara Indonesia Jajaki Kerja Sama Energi Hijau Berbasis Sampah di Tanjungpinang
Oleh : Devi Handiani
Jumat | 25-10-2024 | 16:44 WIB
Energi-Hijau-Tpi1.jpg
Penjajakan Kerja Sama Energi Hijau Berbasis Sampah PT. Logika Nusantara Indonesia di Tanjungpinang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT. Logika Nusantara Indonesia mempresentasikan konsep pengelolaan sampah sebagai sumber energi terbarukan, di ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, kantor Wali Kota Tanjungpinang, Jumat (25/10/2024).

Presentasi disampaikan di hadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, dan dihadiri Kepala Bappelitbang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala BPKAD, Kepala BPPRD, Kepala DPMPTSP, Kepala PLN Tanjungpinang, serta perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau.

Sekda Zulhidayat menyampaikan, pertemuan ini merupakan lanjutan dari diskusi sebelumnya dengan tim dari Malaysia yang berniat menjajaki kerja sama dalam pengelolaan sampah untuk menghasilkan energi.

"Pertemuan ini melanjutkan pembicaraan pertama kita. Tim dari Malaysia berminat mengeksplorasi potensi pengelolaan energi berbasis sampah di Tanjungpinang," ucapnya.

Ia menambahkan, penjajakan ini sejalan dengan dorongan pemerintah pusat dalam pemanfaatan energi hijau. Saat ini, 12 daerah di Indonesia telah dipilih sebagai proyek percontohan, salah satunya Surakarta.

"Penjajakan ini tidak hanya pemanfaatan sampah untuk menghasilkan listrik, tetapi juga mendukung pengembangan energi terbarukan lainnya, seperti energi surya," jelasnya.

Menurut Zulhidayat, tim Malaysia dipimpin oleh Dato Xavier Jayakumar Arulanandam, mantan Menteri Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam Malaysia, memiliki pengalaman luas di bidang ini.

"Beliau memiliki banyak koneksi dan pengetahuan. Kami ingin melihat bagaimana pemahaman dan teknologi yang dimilikinya dapat diimplementasikan di kota Tanjungpinang, khususnya dalam dua produk, yaitu pengelolaan sampah dan tenaga surya," tambahnya.

Namun, kata Zulhidayat, untuk menghasilkan energi hijau dari sampah, dibutuhkan minimal 500 ton sampah per hari, sementara saat ini kota Tanjungpinang hanya menghasilkan sekitar 100 ton per hari.

"Meski begitu, program pemilahan sampah akan terus berjalan sebagai langkah dalam mengurangi sampah," pungkasnya.

Dato Xavier Jayakumar Arulanandam menambahkan, sistem pengelolaan sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi kota Tanjungpinang dalam mengelola sampah sekaligus memproduksi energi ramah lingkungan.

"Dengan volume sampah yang cukup, kita dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber energi hijau," jelasnya.

Editor: Yudha