Bersama Wamendag Jerry Sambuaga, Gubernur Ansar Jadi Pembicara Utama Seminar Nasional Uniba
Oleh : Redaksi
Sabtu | 04-03-2023 | 11:00 WIB
Seminar-Nasional.jpg
Seminar Nasional dengan tema 'Peluang Investasi dan SDM Lokal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Free Trade Zone (FTZ) Pascaberlakunya UU Cipta Kerja' di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Jumat (03/03/2023). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membuka secara resmi seminar nasional dengan tema 'Peluang Investasi dan SDM Lokal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Free Trade Zone (FTZ) Pascaberlakunya UU Cipta Kerja' di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Jumat (03/03/2023).

Gubernur Ansar juga sekaligus menjadi keynote speaker dalam seminar nasional yang ditaja Universitas Batam (Uniba) itu, bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang hadir secara daring.

Uniba juga menghadirkan pembicara profesional dan ahli terkait tema seminar nasional tersebut, antara lain Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah Andi Buchari dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepri Akhmad Ma'ruf Maulana. Acara dipandu Kepala BPSDM Kepri Sardison sebagai moderator.

Dalam paparannya, Gubernur Ansar menyampaikan materi tentang optimalisasi pemanfataan KEK dan FTZ untuk investasi dan SDM di Provinsi Kepri. Diawali dengan gambaran umum Provinsi Kepulauan Riau yang dibentuk berdasarkan UU nomor 25 tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 24 September 2002 dan mulai operasional tanggal 1 Juli 2004.

Ansar juga memaparkan visi Pemprov Kepri yakni 'Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya'. Lalu, dari lima misi Pemprov Kepri yang berkaitan dengan seminar kali ini, 'Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat, dan Berdaya Saing dengan Berbasiskan Iman dan Taqwa'.

Gubernur Ansar juga menyampaikan indikator kinerja makro Pemprov Kepri yang terdiri dari Indeks Pembangunan Manusia, Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan per Kapita, dan Ketimpangan Pendapatan atau GINI Ratio.

"Dari indikator kinerja makro tersebut menunjukkan trend yang baik dan positif disebabkan pasca pandemi geliat ekonomi semakin tumbuh di Provinsi Kepri. Sejumlah indikator makro Provinsi Kepri juga lebih baik dari capaian nasional," ungkap Gubernur Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Kemudian bicara mengenai investasi dan daya saing di Kepri, menurut Gubernur Ansar, terjadinya penurunan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) disebabkan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri, investor berinvestasi dengan nilai terbesarnya di tahun 2020 dan 2021. Lalu di tahun 2022 berorientasi pada perluasan investasi tersebut.

"Dari segi daya saing daerah, skor Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kepri mencapai angka 3,36 di tahun 2022. Ini lebih baik dari Nasional (3,26). Dari 12 pilar komponen IDSD, di Provinsi Kepri hanya 4 pilar yang berada di bawah skor nasional. Mana-mana pikar yang berada di bawah tersebut akan kita perbaiki dan intervensi agar lebih baik ke depannya," ucap Gubernur Ansar.

Terakhir, Gubernur Ansar membeberkan upaya-upaya optimalisasi KEK dan Free Trade Zone (FTZ) yang menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan daya saing daerah dan akan menyerap tenaga kerja yang besar dan mengurangi angka penganggguran. "Upaya optimalisasi FTZ dan KEK antara lain link and match antara pendidikan dan industri, pembangunan infrastruktur, industri perikanan dan kelautan, serta tourism linkages networking," tutupnya.

Editor: Gokli