Reni Ajak Warga Tionghoa di Tanjungpinang Tetap Bersukacita Rayakan Imlek di Tengah Pandemi
Oleh : CR-3
Jumat | 21-01-2022 | 16:02 WIB
lampion-TPI.jpg
Proses pemasangan lampion di Kota Lama Tanjungpinang, Jumat (21/1/2022), menyambut Imlek tahun 2022. (Foto: Devi Handiani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting masyarakat Tionghoa. Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti 'malam pergantian tahun'.

Pada tahun ini, berdasarkan kalender tahun 2022, Imlek jatuh pada Selasa (1/2/2022) sehingga masyarakat Tionghoa seluruh dunia maupun di Indonesia khususnya di Kota Tanjungpinang, merayakannya.

Pemerintah Pusat menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional sebagaimana tercantum dalam surat keputusan bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB nomor 963 tahun 2021, nomor 03 tahun 2021 dan nomor 04 tahun 2021 tentang hari libur dan cuti bersama tahun 2022.

Salah satu anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Reni dari Fraksi Hanura mengungkapkan, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tentu terdapat keterbatasan kegiatan yang bisa dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam penyambutan Imlek, tetapi tidak mengurangi makna dari perayaan Imlek itu sendiri.

"Tentu kita bersuka cita dalam menyambut perayaan Imlek. Sedih kita rasakan perayaan Imlek di Kota Tanjungpinang biasanya penuh dengan berbagai kegiatan misalnya pemasangan lampion, bazaar night market imlek, panggung perayaan menyambut hari raya Imlek tetapi semua kegiatan dilaksanakan sebelum adanya pandemi," ungkap Reni, Jumat (21/1/2022).

Tahun ini, lanjut Reni, walaupun pandemi, pemasangan lampion di beberapa titik di Kota Lama (Tanjungpinang) tetap dilaksanakan. Selain itu terdapat expo anggrek yang disejalankan dengan bazaar Imlek secara kecil-kecilan di Jalan Bintan.

"Saya tetap memasang lampion di beberapa titik di Kota Lama (Tanjungpinang) supaya tetap kita dapat merasakan meriahnya perayaan Imlek. Kita sudah bersyukur tahun ini kondisi jauh lebih baik daripada tahun lalu yang kita sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa, kita tetap ingat menjaga Prokes dan membantu pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19. Walau kondisi sudah membaik sehingga kita sama-sama menjaga," lanjutnya.

Simbol perayaan Imlek tahun ini yakni Shio Macan merupakan simbol dari kekuatan, keberanian, percaya diri dan memerangi kejahatan. "Semoga di tahun macan ini kita benar-benar bisa memerangi Covid-19 sehingga dunia bisa pulih kembali dan ekonomi kembali berputar," pungkas Reni.

Editor: Gokli