Tak Hanya ODP dan PDP, OTG Juga Bisa Terinfeksi dan Tularkan COVID-19
Oleh : CR-2
Minggu | 12-04-2020 | 12:32 WIB
otg_covid-19.jpg
Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Praktisi kesehatan dr Reni Utari mengatakan penularan virus corona saat ini tidak dipicu kontak langsung dengan penderita COVID-19 yang diketahui memiliki gejala, tetapi juga bisa ditularkan oleh orang tanpa gejala (OTG). Hal inilah sekarang yang ditemukan dalam perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia dan telah diungkap Kementerian Kesehatan.

Sama seperti orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan suspect virus corona, OTG juga meresahkan pemerintah dan masyarakat, karena bisa menularkan virus corona ke masyarakat, walaupun tidak memiliki gejala.

Kenali lebih jauh tentang OTG dan orang-orang yang berpotensi menjadi OTG.

Apa itu OTG?
Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan oleh Kemenkes, OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19. Selain itu, OTG memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19.

Mungkin Anda bingung memahami istilah kontak erat. Jadi, Kemenkes sendiri telah menjelaskan secara rinci yang dimaksud dengan kontak erat, dalam pedoman tersebut.

Kontak erat adalah aktivitas berupa kontak fisik, berada dalam satu ruangan, ataupun telah berkunjung, dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus PDP atau positif Covid-19, dalam waktu 2 hari sebelum kasus timbulnya gejala, hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

Siapa saja yang termasuk kontak erat?
Dalam versi terbarunya, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) menjelaskan tentang orang-orang yang termasuk kontak erat.

Menurut Kemenkes, individu dengan kategori ini, masuk dalam kategori kontak erat:

Petugas medis
Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai standar

Berada dalam satu ruangan dengan pasien virus corona
Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan pasien virus corona (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, atau acara besar) dalam 2 hari sebelum pasien tersebut mengalami gejala dan hingga 14 hari setelahnya.

Orang yang bepergian bersama pasien virus Corona
Orang yang bepergian bersama (dalam radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut maupun kendaraan dalam 2 hari sebelum pasien mengalami gejala, hingga 12 hari setelah timbul gejala.

Apakah OTG memiliki ciri-ciri?
Ciri-ciri para OTG tentu sangat sulit diketahui. Sebab, mereka tidak mempunyai gejala virus corona. Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah terpapar virus ini dari seorang OTG?

Yang pertama, tentunya masyarakat dihimbau untuk mengikuti anjuran tinggal di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Kemudian, penting untuk menjaga jarak aman apabila bepergian.

Yang tidak kalah penting, kita sendiri pun mungkin tidak mengetahui bahwa kita termasuk pada kelompok OTG, sehingga tanpa sadar menyebarkan virus kepada yang lain. Hal inilah yang menyebabkan badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) dan Kemenkes menganjurkan penggunaan masker ketika beraktivitas di luar rumah, untuk mencegah meningkatnya penyebaran virus corona.

Hal ini langsung dikatakan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Ia menegaskan bahwa setiap warga yang ingin keluar rumah, dihimbau untuk menggunakan masker, dan cukup menggunakan masker dari bahan kain.

Ia kembali menegaskan, masker bedah dan N95 hanya disarankan untuk petugas kesehatan yang merawat pasien virus corona, bukan untuk masyarakat umum.

Masyarakat bisa menggunakan masker kain berulang-ulang, dengan satu syarat, yakni satu masker kain tidak boleh digunakan lebih dari 4 jam. Selain itu, harus dicuci menggunakan sabun.

Langkah ini diperlukan sebagai upaya pencegahan, selain dengan mencuci tanggan menggunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik.

Pada akhir Artikel SehatQ memberi catatan :

Kini, tak ada lagi alasan untuk 'bersantai ria' dalam menghadapi masa pandemi virus corona. Terlebih lagi, kini ada OTG yang bisa menularkan virus corona walaupun ia sendiri tak menunjukkan gejala.

Tetaplah menggunakan masker kain sesuai anjuran WHO dan Kemenkes, tinggal di rumah, kemudian lakukan physical distancing tanpa melupakan komunikasi via Internet atau ponsel. Yang pasti, selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik.

Sumber: Artikel SehatQ dr Reni Utari
Editor: Surya