Tuntut Dipungkan ke Negara Ketiga

Ratusan Pengungsi Unjuk Rasa di Kantor IOM Tanjungpinang
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 05-08-2019 | 10:52 WIB
pengungsi-ngamuk.jpg
Ratusan pengungsi saat unjuk rasa di Kantor IOM Tanjungpinang, Senin (5/8/2019). (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan pengungsi di Bhadra Resort, Kecamatan Toapaya, Bintan melakukan unjuk rasa di depan Kantor International Organization for Migration (IOM), Jalan Peralatan nomor 11, Km 7 Kota Tanjungpinang, Senin (5/8/2019).

Dalam unjuk rasa ini, pengungsi meminta kepada IOM untuk segera memulangkan mereka ke negara ketiga. Ratusan pengungsi ini di antaranya berasal dari Afganistan, Somalia, Sudan, Irak dan Yaman.

Dengan membawa spanduk, yang bertulisakan 'Kami minta penempatan yang pasti karena kami sudah lelah dengan penantian yang tak kunjung pasti, mohon pahami kami'.

Tidak hanya itu, ada juga dari beberapa pengungsi yang memegang kertas kecil yang bertulisakan, Give us a land in The World where we can live peacefully; All we want is a peacefully; Human basic right is not Just staying alive with futere; Please Safe us dan We Got Mental Problems.

Penerjemah bahasa pengungsi, Alzobier Pasha (27) asal Sudan mengatakan, tuntutan dari seluruh imigran yang melakukan unjuk rasa, adalah meminta kepada IOM untuk segera memulangkan mereka ke negara ketiga Australia, Kanada dan Amerika. Karena sudah 3 sampai 7 tahun ini mereka tidak kunjung dipulangkan.

"Selama ini kami tinggal di sini hanya makan dan tidur, sedangkan kami memiliki masa depan untuk keluarga dan lain sebagainya," ujar Alzobier.

Ia menyebutkan, selama ini mereka telah meminta kepada IOM, tetapi imigran selalu tidak diberi kepastian, tetapi malah diminta untuk tetap menunggu untuk tetap dipulangkan.

"Kami sudah capek dengan keadaan seperti ini, tidak ada solusi dari IOM," katanya.

Menurutnya selama ini yang dipulangkan IOM ke negara ketiga, karena mereka sedang dalam keadaan sakit tetapi imigran yang sakit tidak dipulangkan, apakah kami menunggu untuk sakit terlebih dahulu.

"Kalau hidup di Tanjungpinang, sudah layak dan nyaman tetapi apakah kami mau seperti ini terus. Kami mau hidup seperti manusia yang lainnya, bekerja dan bisa dapat berkeluarga," jelasnya.

Sampai berita ini diunggah ratusan imigran masih melakukan unjuk rasa dan belum ada keterangan dari IOM Tanjungpinang.

Editor: Gokli