Dihadiri Gubernur Kepri dan Ribuan Masyarakat

Salat Ied di Lapangan Pamedan, Syahrul: Idul Fitri Jadi Momen Tumbuhkan Kasih Sayang
Oleh : Roland Aritonang
Rabu | 05-06-2019 | 10:00 WIB
syahrul-Ied-19.jpg
Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul saat menjadi Khatib salat Idul Fitri 2019 di Lapangan Pamedan, Rabu (5/6/2019). (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Salat Idul Fitri 2019 di Tanjungpinang digelar sesuai dengan pengumuman Kementerian Agama RI pada Rabu (5/6/2019). Ribuan umat muslim sangat khusyuk saat melaksanaan salat Idul Fitri di sejumlah lokasi dan tempat yang sudah ditetapkan.

Khususnya di Lapangan Pamedan, pelaksanaan salat Idul Fitri ini dihadir Gubernur Kepri H Nurdin Basirun dan Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul bersama organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Kepri maupun Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul selaku Khatib mengatakan, barang siapa yang tidak dapat memanfaatkan ketupat kemulian Ramadhan, maka ia tidak dapat kemulian itu selamanya. Saudara-saudar yang terkasih kaum muslimin dan musliman kasih sayang tidak didasari oleh iman yang tidak pernah padam.

"Hari ini kita berkumpul di tempat ini untuk mengagungkan asmanya, mensucikan zatnya dan mensucikan kenistaannya, dengan bertasbih dan berzikir, sebagian rasa syukur yang dalam kerena Allah dengan janjinya telah mengembalikan derajat kemanusiaan kita sebagaimana mestinya," ujar Syahrul dalam khotbahnya.

Dengan kesucian itu, dosa manusia diangkat. Mari kita buang kemiskinan hati yang ada di dada kita untuk bisa selalu menumbuhkan rasa kasi sayang, rasa kepedulian tenggang rasa, bagi sesama manusia.

"Saudara-saudar seiman yang berhasil mencapai kepitrahan akan kesucian jiwa kita telah dipertanyakan dengan keadaan dan cobaan dan tantangan hidup memang harus diperjuangkan untuk mencapai kemulian," katanya.

Ia menjelaskan, kemuliaan seseorang terletak bagaimana bisa mempertahankan kepitrahannya. Sesuatu yang kembali pada mulanya berada pada tempat dan keberadaannya dan kembali lagi keadaan semula. Keadaan semula itu adalah agama yang benar dan fitrah.

"Dalam pandangan Alquran kejadian manusia bebas dari dosa dan suci maka dari itu Idul Fitri kembalinya manusia bebas dari dosa dan dalam keadaan suci," tutupnya.

Usai salat bersama sejumlah masyarakat, dilanjutkan besalaman dengan Gubernur Kepri dan Wali Kota Tanjungpinang.

Editor: Gokli