Lelang Proyek Fisik Pemprov Kepri Tersendat, Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Oleh : Ismail
Jum\'at | 10-05-2019 | 09:04 WIB
lelang-proyek1.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Proses pelelangan proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang awal tahun anggaran ini tak berjalan mulus. Bahkan, hingga triwulan II 2019 masih banyak proyek strategis Pemprov Kepri yang belum masuk dalam daftar lelang.

Berdasarkan data yang dikutip dari Biro Pelayanan Pengadaan Pemprov Kepri, dari 76 paket proyek strategis Pemprov Kepri yang tersebar di 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kepri dengan pagu sekitar RP 432.351.225.853. Hanya 11 paket proyek dengan pagu sekitar Rp 92.254.870.333 yang telah rampung dilelang.

Sementara 13 paket proyek dengan pagu sekitar Rp 41.248.698.000 masih dalam proses tender. Sedangkan, sebanyak 51 paket proyek lainnya dengan pagu Rp 131.647.657.520 belum sama sekali masuk proses pelelangan.

Kondisi ini pun berimbas pada pertumbuhan ekonomi Kepri di tw I 2019. Sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri. Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2018 pertumbuhan ekonomi triwulan I 2019 mengalami kontraksi sebesar -1,59 persen.

Menurut BPS, penyebab utama terjadinya kontraksi disebabkan penurunan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang terkontraksi signifikan sebesar -70,74 persen. Kemudian diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar -3,42 persen, ekspor barang dan jasa sebesar -0,30 persen dan impor barang dan jasa sebesar -3,99 persen.

Kepala Biro Layanan Pengadaan Provinsi Kepri, Misbardi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, salah satu penyebab masih banyaknya proyek strategis yang belum masuk daftar lelang disebabkan OPD yang mengajukan proses lelang belum memenuhi Detail Engineering Design (DED).

"Yang mengajukan proses lelang banyak yang belum buat DED-nya. Itu yang menjadi penyebab lambatnya," katanya, belum lama ini.

Atas kondisi itu, maka serapan fisik APBD 2019 belum bekerja maksimal hingga tw 2 ini. Hal itu juga yang memengaruhi lambannya pertumbuhan ekonomi Kepri pada tw 1 2019.

Editor: Yudha