Tahun Ini, Dana Desa di Kepri Naik Jadi Rp260 Miliar
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 25-01-2019 | 09:16 WIB
sardison-dana-desa1.jpg
Kapala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Kepri, Drs Sardison, M.TP. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Provinsi Kepri di 2019 ini menerima kenaikan Dana Desa sekitar Rp39 miliar. Diharapkan kenaikan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Kenaikan ini terjadi secara nasional, dari Rp60 triliun pada 2018 menjadi Rp70 triliun pada 2019 ini. Di Kepri kenaikan dana desa sekitar Rp39 miliar. Hampir semua desa naik, dengan kenaikan bervariasi," ujar Drs Sardison, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepri, Rabu (23/1/2019) seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Saat ini, di Kepri terdapat 275 desa. Terbanyak berada di Lingga dan Natuna, masing-masing 75 dan 70 desa. Dengan alokasi dana desa sebesar Rp260 miliar. Naik sebesar 18 persen dari 2018 yang sebesar Rp221 miliar.

Alokasi dana desa dialokasikan berdasarkan tiga komponen penilaian. Komponen dasar yaitu sekitar 73 persen dari total dana desa dibagi rata ke seluruh desa di Indonesia. Sisanya dibagi untuk komponen formula dan afirmasi.

Formula dinilai berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, jenis desa dan indeks kesulitan secara geografis. Sedangkan afirmasi diperuntukan bagi desa khusus, yaitu bagi desa yang dinilai tertinggal dengan banyak penduduk miskin.

"Desa di Kepri tidak ada yang dapat dana afirmasi ini. Desa tertinggal ada, tetapi jumlah penduduk miskinnya dibawah rata-rata nasional," tambah Sardison.

Kenaikan dana desa tersebut tidak berhubungan dengan kenaikan gaji perangkat desa pada 2019 ini. Pasalnya gaji perangkat desa tidak termasuk dalam anggaran dana desa.

"Kalau gaji perangkat desa itu dibebankan di ADD (alokasi dana desa), yaitu 10 persen dari DAU (dana alokasi umum) dan DBH (dana bagi hasil) dibagi ke desa," jelas Sardison.

Sedangkan dana desa dapat dimanfaatkan untuk infrastruktur seperti peningkatan kualitas perencanaan. Dapat juga dimanfaatkan bagi peningkatan sumber daya manusia seperti aparatur desa, hingga untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi desa.

Editor: Gokli