Serapan APBN Triwulan III 2018 Provinsi Kepri Tak Capai Target Nasional
Oleh : Ismail
Kamis | 15-11-2018 | 15:28 WIB
target-apbn1.jpg
Plt Kepala Kanwil DJBP Kepri, Danar Widanarko (kanan) bersama kedua narasumber dalam kegiatan Rakorda pelaksanaan anggaran Provinsi Kepri semester II 2018 di Hotel CK Tanjungpinang, Rabu (15/11/2018). (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Kepulauan Riau masih belum sesuai harapan. Hingga akhir triwulan III 2018 hanya terserap sekitar 54,65 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp8,03 triliun.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kanwil Dirjen Pembendaharaan (DJBP) Kepri, Danar Widanarko mengungkapkan, dari total pagu yang dialokasikan melalui APBN untuk 46 Kementerian/lembaga di Kepri, realisasi belanja hanya sebesar Rp4,39 triliun.

"Ini tentu saja belum mencapai target nasional pada triwulan III yang menargetkan serapan hingga 60 persen," ungkapnya dalam kegiatan Rakorda pelaksanaan anggaran Provinsi Kepri semester II 2018 di Hotel CK Tanjungpinang, Rabu (15/11/2018).

Ia mengemukakan, capaian penyerapan anggaran tahun ini lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian triwulan III tahun 2017 lalu. Dimana, pada periode yang sama tahun lalu realisasi APBN di Kepri sudah mencapai 56,02 persen. Sedangkan tahun ini hanya menyentuh angka 54,65 persen.

Rendahnya serapan anggaran ini, lanjut Danar, disebabkan oleh realisasi anggaran belanja modal, belanja lain-lain, dan belanja yang kurang optimal. Realiasi belanja tersebut sebagian besar melalui mekanisme kontrak.

Tercatat, dari 2.049 kontrak senilai Rp1,88 triliun, sekitar 2.062 atau 98,88 persen kontrak yang rencananya pembayarannya berakhir di triwulan IV.

"Dengan sisa nilai kontrak sekitar Rp888 miliar atau 47,11 persen dari nilai kontrak," ujarnya.

Kendatipun demikian, meski serapan anggaran APBN secara umum belum sesuai harapan. Namun, beda halnya dengan serapan anggaran untuk output prioritas nasional. Realisasinya menunjukkan angka yang cukup menggembirakan, yakni terserap 59,81 persen atau Rp959,67 miliar dari total pagu Rp1,60 triliun. Padahal, target nasional untuk triwulan III sebesar 60 persen.

Adapun output prioritas nasional yakni, bidang pendidikan terealisasi sekitar 58,65 persen atau sekitar Rp46,79 miliar dari total pagu Rp79,78 miliar. Bidang kesehatan direalisasikan 49,40 persen atau sekitar Rp18,69 miliar dari total pagu sebesar Rp37,85 miliar.

Perumahan dan permukiman diserap sekitar 70,19 persen atau Rp 190,39 miliar dari total pagu Rp 271,24 miliar. Bidang pengambangan dunia usaha dan pariwisata terserap 70,79 persen atau Rp 6,66 miliar dari total pagu Rp 9,41 miliar.

Lalu, bidang ketahan pangan berhasil diserap 59,35 persen atau Rp 229,52 miliar dari pagu anggaran Rp 386,65 miliar. Penanggulangan kemiskinan sebesar 62,17 persen atau Rp 11,52 miliar dari total anggaran Rp 18,10 miliar.

Infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman terealisasi 55,30 persen atau sebesar Rp 180,93 miliar dari total pagu Rp 327,15 miliar. Pembangunan wilayah direalisasikan 55,30 persen atau Rp 129,28 miliar dari total pagu Rp 233,79 miliar. Terakhir, bidang politik, hukum dan pertahanan keamanan 60,80 persen atau Rp 146,12 miliar dari total pagu anggaran Rp 240,33 miliar.

Editor: Yudha