Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Rempang Demo di Kedubes China Tolak Proyek Eco City
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-08-2024 | 14:24 WIB
demo_rempang-china.jpg Honda-Batam
Demonstrasi di depan Kedutaan Besar China menolak pembangunan Eco City, di Rempang, Pulau Galang, Batam (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sekitar 20 orang warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar China dan kantor Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hari ini.

Unjuk rasa itu untuk memprotes pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Mereka menolak direlokasi demi proyek pemerintahan Presiden Jokowi itu.

"Kami tetap menolak investasi enggak jelas. Kami enggak mau dirampas kampung kami. Harga mati kampung mati. Kami tak mau dijajah, tak mau dirampas kampung kami," ujar warga bernama Siti Hawa di depan Kedutaan Besar China, Rabu (14/8/2024).

Warga Rempang merasa diusir paksa dari tanah kelahiran mereka. Mereka tidak mau direlokasi karena mata pencaharian mereka berasal dari laut dan perkebunan di tempat itu.

Mereka merasa selama ini hidupnya sudah tercukupi dari hasil bumi. Keberadaan Rempang Eco City justru membuat kesejahteraan mereka terganggu.

Perwakilan Walhi Nasional Uli Arta Siagian mengatakan perusahaan asal China, Xinyi, adalah salah satu pemodal terbesar di Rempang Eco City. Unjuk rasa di depan Kedubes China ini dilakukan untuk mendesak penghentian investasi ke Rempang.

"Kami mendesak kedutaan Tiongkok untuk tidak lagi memberikan pendanaan atau saya pastikan uang kalian megalir untuk merusak kehidupan Rempang, masyarakat adat, dan Indonesia," ujar Uli pada demonstrasi itu.

Demonstrasi warga Rempang akan berlanjut pukul 13.00 WIB di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Umi Ma'rufah, perwakilan Walhi Riau, mengatakan demonstrasi itu untuk meminta pemerintah menyetop PSN Rempang Eco City.

"Kewenangan investasi Rempang Eco City ada di Kemenko Perekonomian. Kami meminta pemerintah segera menghentikan proyek ini," ujar Umi.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Surya