Banyak Peserta TKD CPNS Tak Lolos Passing Grade, Pemprov Kepri Minta Keringanan
Oleh : Ismail
Selasa | 13-11-2018 | 13:52 WIB
sekda-arif112.jpg
Sekda Kepri TS Arif Fadillah. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau TS Arif Fadillah mengatakan, pihaknya telah menemui Badan Kepegawaian Negara (BKN) membahas rendahnya tingkat kelulusan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di lingkungan Pemprov Kepri.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Arif, Pemprov Kepri melalui Badan Kepegawaian Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) meminta keringanan BKN agar kuota penerimaan CPNS terpenuhi.

"Jadi kita juga minta keringanan lah. Ya harapannya agar kuoata 192 formasi itu terpenuhi semuanya," ungkapnya, Selasa (13/11/2018).

Ia menjelaskan, kemungkinan besar ada dua metode yang akan diberikan BKN dalam mengatasi persoalan tersebut. Diantaranya, penurunan nilai ambang batas/passing grade atau menggunakan sistem perangkingan.

"Nanti mereka (BKN) yang ambil keputusan metode yang digunakan. Itu yang kita tunggu sama-sama," katanya.

Sekda menambahkan, masalah rendahnya tingkat kelulusan SKD CPNS ini tidak hanya dialami Pemprov Kepri saja. Namun, juga dialami di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Dengan demikian, pihak Kemenpan RB dan BKN pasti sudah memikirkan solusi atas permasalahan tersebut.

Untuk itu, dirinya mengimbau bagi para peserta pelamar CPNS agar tetap bersabar. Dengan adanya keringanan yang diberikan kelak, bukan tidak mungkin pula masih terbuka kesempatan bagi mereka yang sebelumnya tidak mencapai nilai ambang batas.

"Ya harapan kita supaya kuota itu terpenuhi. Terlebih lagi diisi oleh anak daerah," harap Arif.

Sebagaimana diketahui, dari total 3.641 pelamar CPNS di lingkup Pemprov, yang dinyatakan lolos passing grade atau memenuhi nilai ambang batas hanya 100 orang. Sementara, formasi yang dibuka oleh Pemprov Kepri berjumlah 192 formasi.

Dari 100 orang yang nilainya memenuhi ambang batas tersebut, 22 orang terdiri dari formasi guru- dari yang dibuka 100 orang, formasi kesehatan 24 orang dari yang dibuka 60 formasi, dan formasi tenaga teknis 54 orang-yang dibuka 32 orang.

Editor: Yudha