Tagor Sebut Angka Pengangguran di Kepri Tinggi Akibat Banyaknya Warga Pendatang
Oleh : Ismail
Kamis | 08-11-2018 | 10:05 WIB
tagor-kepri-pengangguran.jpg
Kadisnaker Kepri, Tagor Napitupulu saat menghadapi massa buruh di Kota Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kepri, Tagor Napitupulu mengatakan, tingginya angka penganguran bukan hanya berasal dari masyarakat asli Kepri sendiri. Namun, tidak sedikit pula disumbangkan para pendatang yang ingin mengadu nasib ke Provinsi Kepri.

Menurutnya, wilayah Kepri yang tingkat ekonominya cukup baik dibandingkan dengan daaerah lain menjadi magnet bagi masyarakat pendatang untuk mencari pekerjaan di sini. Terlebih, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), utamanya Batam termasuk salah satu yang cukup besar dibandingkan daerah lain.

"Kita tau Kepri khusunya Batam, menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia yang datang. Jumlah migrasi ini tidak sedikit dan inilah salah satu penyebab angka pengangguran di Kepri tinggi," katanya, Kamis (8/11/2018).

Tak hanya itu saja, lanjut Tagor, migrasi dari daerah lain yang masuk ke kabupaten/kota di Kepri juga cukup banyak menyumbangkan angka pengangguran tersebut.

Oleh karena itu, dalam menilai tingginya angka pengangguran ini sebaiknya beberapa pihak tidak hanya melihat dari satu sisi saja. Karena, seyogyanya pemerintah terus berupaya keras mengatasi persoalan angka pengangguran ini.

"Pemerintah bersinergi dengan semua pihak dalam segala hal, upaya menciptakan lapangan kerja juga dilakukan dan menggandeng pihak swasta," ujarnya.

Di samping itu, Tagor menambahkan, keberadaan BLK memang saat ini tidak berjalan, namun hal itu karena anggaran yang diplotkan di APBD sangat minim. Padahal dirinya sudah mengajukan untuk BLK ini anggaran yang wajar, namun kenyatannya tidak direalisasikan.

"Kami untuk menghidupi BLK ini terbentur anggaran, sebab anggaran sejak beberapa tahun belakangan ini dianggarkan sangat minim," ungkapnya.

Editor: Gokli