Gelombang Tinggi, Transportasi Laut Tanjungpinang-Tarempa Terhenti
Oleh : Roland Aritonang
Jumat | 02-11-2018 | 08:52 WIB
ilustrasi_gelombang_tinggi.jpg
Ilustrasi gelombang tinggi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Transportasi feri cepat rute Tanjungpinang-Tarempa terhenti, akibat gelombang laut mencapai 2,5 meter. Hal ini diketahui, karena sebagian wilayah Kepri, khususnya Kabupaten Kepulauan Anambas telah memasuki musim angin utara.

"Sejak Rabu (31/10) kemarin, fery Seven Star tidak melayani rute Tanjungpinang-Tarempa maupun sebaliknya. Kita tidak bisa berlayar, karena kondisi cuaca dan gelombang tinggi," ujar Perwakilan PT Rempang Tanjungpinang, Aboy, Jumat (2/11/2018).

Aboy mengakui, pihaknya belum bisa memastikan feri cepat untuk beroperasi. "Kita belum bisa memastikan kapan feri beroperasi lagi ke Tarempa. Namun, prediksi kita Senin (5/11) mendatang cuaca mulai kondusif," tambahnya.

Sementara, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tarempa, Samuel mengakui periode November hingga Februari, sudah menjadi langganan cuaca yang kurang kondusif.

"Menurut Klimatologi, khusus wilayah Anambas dan Laut Natuna Utara di bulan November hingga Februari memang memasuki periode cuaca kurang kondusif, dimana intensitas hujan meningkat, angin kencang dan gelombang laut yang tinggi," terang Samuel.

Dia menguraikan, Jumat (2/11) prakiraan cuaca wilayah Anambas terhadap gelombang laut tembus angka 2,5 meter. Diikuti oleh, angin bertiup dengan kecepatan 5-30 km/jam dari arah Timur Laut ke Tenggara.

"Cuaca pada umumnya diperkirakan berawan hingga berpotensi hujan lokal intensitas ringan dan sedang. Namun yang patut diwaspadai yakni gelombang tinggi di wilayah Anambas bagian Utara, Laut Natuna Utara dan Perairan Natuna," jelasnya. ?

Editor: Dardani