Meski Anggaran Defisit, Gubernur Kepri Optimis Pembangunan Infrastruktur Tetap Jalan
Oleh : Ismail
Rabu | 19-09-2018 | 19:40 WIB
anggaran-defisit.jpg
Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Provinsi Kepri tetap berkomitmen terus melanjutkan pembangunan infrastruktur, meski dilanda defisit sebesar Rp350 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2018.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, defisit tidak menjadi halangan bagi Pemprov untuk terus membangun infrastruktur. Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

"Defisit anggaran, bukan menjadi pengahalang bagi kita, untuk terus membangun. Asalkan kita tetap kompak dan semua pihak mendukungnya," katanya, Rabu (19/9/2018).

Seperti saat ini, yang telah dilakukan, Gubernur bersama Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kepri tengah konsentrasi mengerjakan proyek multiyears penataan Kawasan Tepi Laut Gurindam 12.

Di mana, proyek tersebut merupakan komitmen bersama untuk dikerjakan, guna melakukan penataan Kawasan Tepi Laut. Hal ini untuk menghadapi perkembangan pembangunan di ibukota Kepri dan juga jumlah penduduk yang semakin besar.

"Bila tidak ada terobosan yang besar saat ini, maka tiga atau lima tahun ke depan Kota Tanjungpinang akan krisis jalan. Untuk itu kita kerjakan Gurindam 12, selain menata pemukiman masyarakat juga membangun jalan lingkar solusi mengatasi krisis jalan," jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Nurdin, pengembangan pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah Kepri juga tentu saja akan diperhatikan. Baik itu pembangunan pelabuhan, jalan dan jembatan kabupaten/kota.

Bahkan, Nurdin mengakui saat ini tengah fokus mendekati dan melobi Pemerintah Pusat, terkait rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang sudah dinantikan sejak lama. "Pembangunan infrastruktur ini, bila bisa direalisasikan, maka akan dirasakan manfaatnya 10-20 tahun kedepnnya. Jadi kita saat ini membangun, akan dirasakan oleh generasi yang akan datang," ungkapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, banyak hal yang menjadi hambatan dan penghalang, termasuk faktor utama masalah anggaran yang defisit. Kendati demikian, dirinya berharap agar semua pihak tetap optimis karena masih banyak cara mewujdukan hal tersebut, salah satunya dengan meminta bantuan Pemerintah Pusat.

"Karena, Kepri merupakan wilayah terdepan yang berbatasan dengan sejumlah negara, sehingga pembangunan infrastruktur sangat diperhatikan," pungkasnya.

Editor: Gokli