Terungkap, Ada Komunitas Anak di Tanjungpinang Diduga Berperilaku Negatif
Oleh : Habibi Khasim
Kamis | 13-09-2018 | 12:04 WIB
ahmad-yani1.jpg
Kepala DP3APM Tanjungpinang, Ahmad Yani. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komisi I DPRD Tanjungpinang mengadakan rapat dengar pendapat dengan stakeholder yang berhubungan dengan anak di Kantor DPRD Tanjungpinang, Senggarang, Rabu (12/9/2018). Dalam rapat itu terungkap, ternyata masalah anak di Tanjungpinang sangat kompleks, bahkan banyak komunitas anak yang diduga berperilaku negatif.

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Muhammad Faizal, menyebutkan bahwa di Tanjungpinang ada komunitas anak yang namanya 'cucuk darah'. Komunitas ini merupakan komunitas solidaritas yang diusung oleh anak-anak umur 14-20 tahunan.

"Bahkan ada ritualnya, jika mau masuk komunitas ini, mereka harus mengiris atau mencucukan jarum ke jari atau tangan, nanti darahnya mereka minum. Makanya namanya cucuk darah mungkin," kata Faizal dalam keterangannya di RDP tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Tanjungpinang, Ahmad Yani, mengatakan pihaknya menemukan dua komunitas lainnya, yakni komunitas bendera hitam dan cucu mbah.

"Mereka tidak ada apa-apa pengakuannya. Komunitas hanya ngumpul-ngumpul aja, tapi tetap jika lewat jam juga tidak bolehkan," kata Yani.

Yani mengaku bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pendekatan dengan beberapa komunitas yang ada tersebut untuk diberikan penyuluhan. "Kita dalam tahap pendekatan kepada mereka. Nanti kita akan berikan penyuluhan," kata Yani.

Editor: Dardani