AJI Tanjungpinang Bersama Tokoh Lintas Agama dan FKPD Kutuk Teror Bom di Surabaya dan Sidoarjo
Oleh : Ismail
Selasa | 15-05-2018 | 11:52 WIB
pernyataan-sikap.jpg
AJI bersama Tokok Lintas Agama dan FKPD Tanjungpinang saat menyampaikan pernyataan sikap atas tindak terorisme yang terjadi di Surabaya 13-14 Mei 2018. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang bersama tokoh lintas agama serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) menyatakan sikap mengutuk keras peristiwa ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, belum lama ini. Pernyataan sikap tersebut disampaikan di Pelataran Gedung Gonggong, Tepi Laut, Senin (14/5/2018) malam.

Ketua AJI Kota Tanjungpinang, Jailani, menyampaikan, aksi teror bom yang terjadi belakangan ini merupakan kabar duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, AJI memandang aksi terorisme adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang termasuk perbuatan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Adapun posisi jurnalis yang memberitakan aksi terorisme semata-mata untuk kepentingan publik. Untuk itu, dalam melakukan peliputan, jurnalis harus berpegang pada kode etik jurnalistik (KEJ) yang mengatur independensi, akurasi berita, keberimbangan, itikad baik, informasi teruji, membedakan fakta dan opini, asas praduga tak bersalah, perlindungan terhadap narasumber dan orang-orang yang berisiko.

"Oleh karena itu, kami mengingatkan kepada seluruh media dan jurnalis untuk memperhatikan kembali Pedoman Liputan Terorisme yang dikeluarkan Dewan Pers," ujarnya, saat membacakan pernyataan sikap AJI.

Selain itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengucapkan terimakasih kepada AJI karena sudah memberikan semangat hadirnya rasa persaudaraan di tengah kondisi yang memprihatinkan atas peristiwa teror bom bunuh diri yang menceridai nilai kemanusiaan.

Ia juga menyatakan, baik korban maupun pelaku merupakan saudara-saudara kita. Di mana, pelaku merupakan korban pencucian otak yang dilakukan manusia yang jadi musuh bagi negara dan agama di Indonesia.

Oleh karena itu ditegaskan, bahwa tidak ada kata lain selain perlawanan terhadap teror. "Mereka adalah musuh agama dan negara dan kita yakin perlawanan ini dapat ridoh dari Tuhan Yang Maha Esa," tegasnya.

Tak hanya Polres, hal senada dan pernyataan perlawanan juga ditunjukkan oleh Dantamal IV yang diwakili Kadispen Mayor Laut Martdianus Samuel Pontoh. Lalu perwakilam Dandim 0315/Bintan, serta Danlanudal.

Kepala Kesbangpolinpenmas Kepri, Lamidi menegaskan, bahwa perbuatan yang dilakukan teroris sangatlah biadab. Mantan Sekda Bintan ini menolak keras aksi teror yang disebut jihad itu. 

Menurutnya, tidak ada satupun agama mengajarkan perbuatan keji tersebut. "Agama mengajarkan kasih sayang, silaturahmi, menyayangi dan saling bertoleransi," kata Lamidi.

Pada kesempatan yang sama, perwakilam Dewan Masjid Kota Tanjungpinang, Ustad Amir juga menyampaikan menolak keras teror dan sepakat tidak ada agama yang mengajarkan perbuatan terkutuk begitu.

"Kita saudara sebangsa setanah air. Oleh karena itu kami dewan masjid sama-sama kita lawan teroris, sepakat itu adalah musuh agama dan negara, lawan!," teriak mereka.

Tak hanya itu, pernyataan yang sama juga disampaikan Ketua Walubi Kepri, Hengki suryawan. Dia menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya, atas gugurnya personil Polri rekan kita.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat dengan tidak memandang suku, ras, dan agama untuk melawan teroris dengan tidak memandang agama, suku dan bangsa, kita lawan teroris.

"Kalau ada yang dicurigai atau apapun mari kita sama-sama untuk mengawasinya demi negara menjaga kesatuan NKRI," imbau Hengky.

Editor: Gokli