Proyek Pemerintah Pusat

Empat Proyek Pembangunan Pelabuhan di Kepri Mangkrak
Oleh : Ismail
Jumat | 11-05-2018 | 12:52 WIB
jumhur-kepri.jpg
Jamhur Ismail saat meninjau Pelabuhan Dompak, beberapa waktu lalu. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Empat proyek pembangunan pelabuhan di wilayah Provinsi Kepuluan Riau hingga saat ini mangkrak atau tanpa penyelesaian. Padahal, anggaran yang telah dialokasikan melalui APBN untuk pelaksanaan proyek tersebut telah menelan ratusan miliar rupiah.

Keempat proyek tersebut, yakni pembangunan Pelabuhan Tanjung Berakit di Bintan, Pelabuhan Malarko di Karimun, pelabuhan penumpang Dompak dan Pelabuhan barang Tanjung Moco di Tanjungpinang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Jamhur Ismail, mengungkapkan, akan membentuk tim untuk mempelajari masalah yang timbul di empat pelabuhan tersebut. Sehingga, segala permasalahan mengenai mangkraknya keempat proyek itu dapat diselesaikan dan bisa dilanjutkan pembangunannya.

Hal tersebut dilakukan, sesuai dengan instruksi Gubernur Kepri Nurdin Basirun kepada dirinya untuk segera melakukan koordinasi dan lobi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan sejumlah pelabuhan yang dibangun melalui APBN.

Bahkan, Gubernur Nurdin juga memerintahkan agar pihaknya mencari jalan keluar sehingga peabuhan itu bisa selesai dan difungsikan.

"Intinya, Pak Gubernur meminta dan mengharapkan, agar pelabuhan yang mangkrak itu segera diselesaikan sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat," katanya.

Hingga kini, Jamhur menjelaskan, permasalahan Pelabuhan Dompak dan Tanjung Moco masih seputar tumpang tindih masalah lahan. Padahal, untuk Pelabuhan Dompak, Pemprov sudah menghibahkan lahan kepada Kemenhub.

"Sedangkan untuk pelabuhan Tanjung Mocoh masih belum selesai, sebab yang memiliki lahan ini pihak swasta dan belum ada titik temunya," jelasnya.

Sementara, terkait pelabuhan Berakit sebenarnya pelabuhan sudah siap dibangun, namun karena alur laut disekitar dermaga mengalami pendangkalan oleh pasir, sehingga belum bisa dioperasikan. Sebab, bila dipaksakan maka kapal yang akan masuk dan keluar bisa kandas.

"Pemkan Bintan sudah meminta ke pusat agar dianggarkan pembangunan pemecah ombak, sehingga pasir tidak masuk dialur kapal yang menuju pelabuhan Berakit. Sedangkan untuk pelabuhan Malarko di Karimun, masih menunggu proses lahan yang belum kelar," terangnya.

Editor: Gokli