Minta Ganti Rugi yang Layak, Warga Sei Gong Datangi Gubernur
Oleh : Ismail
Rabu | 28-03-2018 | 19:02 WIB
warga-sei-gong-batam.jpg
Sejumlah warga Waduk Sei Gong, Kota Batam, usai melakukan pertemuan bersama Gubernur di Kantor Gubernur Pulau Dompak (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah warga Waduk Sei Gong, Kota Batam, melakukan pertemuan bersama Gubernur di Kantor Gubernur Pulau Dompak, Rabu (28/3/2018).

Dalam pertemuan tersebut para warga menuntut keadilan soal dana ganti rugi untuk pembayaran biaya pembongkaran rumah, sewa rumah, mobilisasi, dan tunjangan kehilangan pendapatan akibat pembangunan waduk tersebut.

Koordinator warga Waduk Sei Gong, Walter, mengungkapkan jika besaran dana yang disiapkan oleh pemerintah untuk ganti rugi aset yang dimiliki warga Waduk Sei Gong dinilai tidak layak.

"Jadi kami mau bertemu langsung dengan Gubernur agar jangan sampai itu ditandatangani dulu," ungkapnya.

Dikatakannya, anggaran pembayaran kerohiman yang disiapkan pemerintah hanya sebesar Rp3 miliar. Sementara, dengan jumlah tersebut harus dibagi kepada 78 Kepala Keluarga (KK).

"Ini sama saja dengan menindas," lirihnya.

Padahal, menurut Walter, Pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp238 miliar untuk pembangunan Waduk Sei Gong. Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan para warga Sei Gong, mereka meminta pemerintah tidak hanya membayarkan uang kerohiman saja kepada warga.

Melainkan harus mengganti rugi aset yang sudah terkena dampak dengan setimpal. Paling tidak 10 persen dari nilai proyek tersebut atau sebesar Rp23,8 miliar.

"Kami menawarkan paling tidak 10 persen dari nilai proyek itu," kata Walter.

Selain itu, ia juga menambahkan, selama ini tim apresial maupun tim dari Pemerintah Provinsi Kepri tidak pernah melibatkan warga dalam melakukan verifikasi. Padahal, berdasarkan Undang Undang No 2 Tahun 2012 warga wajib untuk dilibatkan.

"Karena Presiden sudah berpesan masalah ganti rugi ini jangan sampai menindas masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, belum mau berkomentar banyak terkait dengan persoalan ini. Ia mengatakan, ia masih harus mempelajari permasalahan itu.

"Saya pelajari dulu masalahnya di mana," tukasnya.

Editor: Udin