Dana Desa Wilayah Kepri Turun Rp6 Miliar di 2018
Oleh : Ismail
Selasa | 05-12-2017 | 12:14 WIB
Sardison-00.jpg
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pendudukan dan Pencatatan Sipil (DPMD Dukcapil) Provinsi Kepri, Sardison. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Jumlah penerimaan Dana Desa untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2018 menurun. Penurunan tersebut sampai pada angka Rp6,6 miliar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pendudukan dan Pencatatan Sipil (DPMD Dukcapil) Provinsi Kepri, Sardison memaparkan, pada tahun 2018 penerimaan Dana Desa untuk Kepri mengalami penurunan. Yang sebelumnya, tahun 2017 berjumlah Rp228 miliar, menjadi Rp221,5 miliar pada tahun 2018 ini.

"Iya memang turun. Tetapi tidak terlalu signifikan," ungkapnya, Selasa (5/12/2017).

Kendati demikian, menurut Sardison, tidak semua desa di Kepri mengalami penurunan Dana Desa. Sebab, ada beberapa desa yang mengalami kenaikan. Hal tersebut dipengaruhi adanya penambahan indikator perhitungan oleh Pemerintah Pusat terhadap penerimaan Dana Desa.

"Ada sejumlah indikator yang digunakan pemerintah pusat sebagai acuan pengalokasian Dana Desa, diantaranya menyangkut kinerja, tingkat kemiskinan, jumlah penduduk, kondisi geografis, kemiskinan, dan lainnya," ucapnya.

Ia menambahkan, dengan sudah diinformasikannya besaran Dana Desa yang akan diperoleh untuk masing-masing desa, maka dapat digunakan sebagai asumsi penerimaan desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

"Buatlah perencanaan yang komprehensif, libatkan masyarakat, dan tetapkan skala prioritas sehingga benar-benar memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan, kualitas hidup, dan mengurangi angka kemiskinan," ujarnya.

Ia juga berharap, agar aparatur desa dapat mengelola Dana Desa ini dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk memanfaatkan potensi lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Potensi lokal dan pergerakan ekonomi desa harus digali, dikembangkan melalui Dana Desa. Intinya bagaimana dana ini menghasilkan PAD dengan kegiatan yang kreatif dan pengembangan individu masyarakat," tutupnya.

Editor: Gokli