Daerah Perbatasan Perlu Mendapat Prioritas Pembangunan
Oleh : Surya
Sabtu | 18-11-2017 | 14:14 WIB
Waka-MPR-Mahyudin1.gif
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. (Foto: Surya)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menegaskan wilayah perbatasan merupakan daerah yang perlu mendapat perhatian lebih.

"Karena di perbatasan ada banyak berbagai kejadian seperti kriminalitas, peredaran narkoba, dan penyelundupan. Perbuatan ilegal itu dilakukan lewat jalur tikus," kata Mahyudin saat Press Gathering Wartawan Parlemen yang diselenggarakan di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (17/11/2016).

Menurut Mahyudin, negara harus menyiapkan pengawasan. Sebab, tak hanya barang yang masuk secara ilegal, tapi budaya asing pun bisa masuk ke Indonesia lewat perbatasan.

Mahyudin menceritakan, dirinya pernah main golf di salah satu tempat di Kepri. Selepas main golf, dirinya ditarik biaya dengan mata uang dollar singapura. Diperlakukan demikian, Mahyudin marah dan meminta pembayaran dilakukan menggunakan rupiah, karena masih di wilayah Indonesia.

Mahyudin sebenarnya memaklumi hal yang demikian sebab di Kepribanyak orang Singapura yang bermain golf. "Karena mereka lebih kaya, sementara orang kita jarang" ungkapnya.

Menghadapi kesenjangan yang demikian, Mahyudin mendorong pembangunan perbatasan harus menjadi prioritas.

Ia kemudian mencontohkan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, hampir semua produk dan kebutuhan sehari-hari termasuk LPG dari Malaysia. Bahkan hasil perkebunan kelapa sawit dari Pulau Sebatik dijual ke Malaysia.

"Membuat devisa kita berkurang, dan militansi masyarakat di perbatasan pun menjadi berkurang," tambah legislator asal dapil Kaltim-Kaltara ini.

Dikatakan, khusus Kepri mempunyai beragam potensi seperti sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM) dan budaya. Untuk itu pembangunan di perbatasan harus menjadi prioritas agar tak tertinggal dari negara tetangga. "Sehingga orang perbatasan menjadi bangga dengan Indonesia," tandasnya.

Editor: Yudha