Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Udin Sesalkan Sikap Kepsek SPN Dirgantara Tuding Wartawan Provokator
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 12-09-2018 | 18:40 WIB
up-dprd.jpg Honda-Batam
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Intervensi dan tindakan arogan yang dilakukan Kepala Sekolah SPN Dirgantara, Susila Dewi, yang menuduh awak media sebagai provokator dan melakukan intervensi langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Bahkan, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho, juga menyayangkan tindakan tersebut. "Sebenarnya masalah ini menjadi wewenang Dinas Provinsi Kepri, namun karena ini menyangkut dunia pendidikan dan berada di Kota Batam, saya juga menyesalkan hal tersebut," ujar Udin, saat dihubungi, Rabu (12/9/2018).

Menurutnya, pemberitaan timbul terkait SPN Dirgantara, karena adanya permasalahan di sekolah. Selaku awak media, tentunya memiliki tugas untuk mempublikasikan atau memberitakan, dengan harapan, hal itu dapat menjadi pembelajaran. Apalagi, SPN Dirgantara merupakan sekolah kejuruan.

"Dengan mengundang awak media, tentunya ini bisa menjadi kesempatan baik untuk mereka mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Saya pribadi juga merasa kecewa dengan kejadian itu," tambahnya.

Ditambahkan, Kepala Sekolah sendiri seharusnya bisa terbuka dan harus siap untuk kondisi apapun. "Jika Kepsek tidak mampu menjawab permasalahan yang ada, siapkan humas. Di sini diuji kompetensi Kepseknya. Artinya siap atau tidak menghadapi kejadian yang terjadi dan seharusnya memiliki kemampuan untuk itu," tambah udin.

Untuk Dinas Pendidikan sendiri, diharapkan bisa lebih meningkatkan andil, meskipun sekolah ini adalah swasta. Sebab, untuk mendapat akreditasi, Didik memilik andil besar.
"Banyak hal yang harus dilihat dari sekolah tersebut, termasuk SDM Kepala Sekolah dan gurunya. Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua kedepannya," pungkas Udin.

Sebelumnya, dugaan intervensi maupun penganiayaan terhadap siswa di SPN Dirgantara disinyalir memang terjadi. Bahkan, awak media sendiri merasakan bagaimana intervensi dari pihak sekolah.

Seperti yang terjadi Rabu (12/9/2018) sore, konfrensi pers yang diadakan SPN Dirgantara ricuh. Bahkan, kegiatan sempat terhenti karena awak media memilih keluar ruangan dan sebagian meninggalkan lokasi, setelah, wartawan MNC Group, Gusti Yennosa menyanggah pihak sekolah.

Pasalnya, baru saja awak media memasuki ruangan pertemuan, kepala sekolahnya langsung menghakimi dan menuduh awak media sebagai provokator terkait pemberitaan pemborgolan dan penganiayaan yang dialami seorang muridnya.

Editor: Gokli