Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Klaim AJB Bumiputera Tembus Rp500 Miliar Per Februari 2018
Oleh : Redaksi
Kamis | 15-02-2018 | 19:50 WIB
ajb-bumi-putra.jpg Honda-Batam
Pengelola statuter AJB Bumiputera menyebut permohonan klaim pemegang polis tembus Rp500 miliar selama Januari hingga pertengahan Februari 2018. (Sumber foto: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengelola Statuter Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Adhie Massardi mengatakan, pemberitaan terkait perusahaan yang ramai di media massa membuat pemegang polis terkejut. Akibatnya, jumlah penebusan polis meningkat.

Sejak Januari hingga pertengahan Februari 2018, jumlah klaim yang masuk mencapai Rp500 miliar.

"Berita gagal diselamatkan itu seakan mengintimidasi. Ini agak masalah. Tapi, saya belum bisa offensif karena saya belum bisa menyelesaikan persoalan klaim. Klaim ini baru bisa normal kembali awal Maret," ujarnya mengakui, Rabu (14/2) malam.

Dalam upayanya memenuhi kewajiban kepada pemegang polis, pengelola statuter mengambil langkah divestasi sebagian aset. Hal lainnya karena penempatan dana kelolaan selama ini dinilai kurang selektif.

"Setiap bulan itu ada klaim meninggal dunia atau jatuh tempo, serta penebusan sekitar Rp300 miliar. Kata teman (staf) di bagian keuangan, Februari ini bisa selesai semua tunggakan," terang dia.

Sekadar mengingatkan, AJB Bumiputera mengalami masalah keuangan sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2010 silam, rasio kemampuan bayarnya melorot ke level 82 persen. Padahal, sesuai ketentuan, rasio kemampuan bayarnya harus minimal 100 persen.

Kemudian, dua tahun berselang diketahui bahwa selisih antara kewajiban dan aset AJB Bumiputera mencapai lebih dari Rp10 triliun.

Sampai akhir tahun lalu, Adhie melanjutkan, aset finansial perusahaan tercatat Rp5,5 triliun. Sekitar Rp1 triliun di antaranya digunakan untuk membayar kewajiban klaim.

"Jadi, sisa aset finansial sampai akhir tahun lalu Rp4,5 triliun. Tapi, kami kan punya pendapatan premi aktif (lanjutan) sekitar Rp200 miliar per bulan. Ini bagus, karena berarti ada kepercayaan dari pemegang polis," imbuhnya.

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin