Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Sejumlah Penyakit Tropis yang Perlu Diwaspadai

01-02-2023 | 12:04 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 20 penyakit yang termasuk Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) NDTs. Namun di Indonesia ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia.

NTDs adalah penyakit yang disebabkan berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

5 Kasus DBD di Januari 2023, Dinkes Lingga Imbau Warga Jaga Kebersihan Lingkungan

31-01-2023 | 14:12 WIB

BATAMTODAY.COM, Lingga - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lingga menyebut sudah ada 5 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi pada Januari 2023.

Kemunculan 5 kasus ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Lingga, Wirawan Trisna Putra.

Cegah DBD, PT Timah Tbk Fogging Perkantoran, Perumahan dan Fasilitas Umum

30-01-2023 | 14:24 WIB

BATAMTODAY.COM, Karimun - PT Timah Tbk, unit produksi Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, melaksanakan fogging di komplek perkantoran dan perumahan karyawannya pada Minggu (29/1/2023).

Hal ini dilakukan untuk mencegah wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Mengingat saat ini tengah terjadi cuaca ekstrem, di mana curah hujan cukup tingga beberapa hari terakhir.

Cegah Stunting, Ini 4 Masalah Gizi yang Perlu Diwaspadi

28-01-2023 | 13:28 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Penurunan prevalensi stunting dipengaruhi 4 masalah gizi, yakni weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Setelah 4 masalah gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi.

"Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya," kata Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, dr Maria Endang Sumiwi di Jakarta, Jumat (27/1/2023), demikian dikutip laman Kemenkes.

Prevalensi Stunting Kepri Turun 2,2 Persen, Terendah Keempat di Indonesia

26-01-2023 | 19:20 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Angka prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau di tahun 2022 kembali mengalami penurunan. Kali ini, prevalensi stunting di Kepri berada di angka 15,4 persen, turun 2,2 persen dibanding tahun 2021 di angka 17,6 persen.

Capaian ini menempatkan Kepri di posisi keempat provinsi dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta, dan Lampung. Sementara angka stunting nasional juga turun 2,8 persen dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen, menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Kasus DBD Meningkat, Lurah Tanjunguncang Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan

25-01-2023 | 18:56 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Tanjunguncang meningkat. Sudah 6 orang warga dilaporkan terjangkit dan dirawat di Puskesmas Tanjunguncang.

Lurah Tanjunguncang Tengku Akbar mengatakan, 6 warga terjangkit DBD, di antaranya 1 orang warga Perumahan TPI, 2 orang di Perumahan Prima Garden, 2 orang di Perumahan Yose Sade, dan 1 orang di Teluk Pandan.

Ini 3 Upaya yang Dilakukan Kemenkes Percepat Digitalisasi Data Kesehatan Nasional

24-01-2023 | 11:20 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa rapuhnya sistem dan pelayanan kesehatan di Indonesia, tak terkecuali carut marut data kesehatan nasional.

Hal ini menjadi katalisator bagi perubahan besar yaitu transformasi kesehatan 6 pilar yang salah satu fokusnya adalah transformasi teknologi kesehatan.

Protein Hewani Efektif Cehah Anak Mengalami Stunting

23-01-2023 | 10:48 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Protein Hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan, Ni Made Diah, mengatakan penyebab utama permasalahan gizi adalah asupan gizi yang tidak optimal dan infeksi berulang.