Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wajib Tahu, Ini Bahaya Mencampur Nitrogen dan Angin Biasa
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 20-10-2017 | 14:02 WIB
Nitrogen1.gif Honda-Batam
Nitrogen. (Foto: Otosia.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Stasiun pengisian nitrogen untuk ban semakin marak, terutama di kota-kota besar. Biasanya tempat pengisian nitrogen ini ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Mengisi ban pakai nitrogen ini dianggap lebih baik daripada pakai oksigen atau angin biasa. Dengan diisi nitrogen tekanan ban jadi lebih stabil sehingga cengkeram ke aspal lebih maksimal. Selain itu, nitrogen juga tidak menimbulkan oksidasi sehingga tidak membuat pelek cepat karatan.

Dikutip dari laman intersport.id, namun yang jadi masalah adalah ketika susah menemukan tempat pengisian nitrogen, kemudian ban kurang angin, lalu ban yang sudah diisi nitrogen iisi dengan oksigen atau bahasa awamnya angin biasa.

Ternyata jangan salah, hal yang keliatannya sepele tersebut bisa berbahaya. Pencampuran nitrogen dan oksigen bakal bikin tekanan udara di dalam ban jadi tidak stabil.

Risiko mencampur oksigen dan nitrogen, kalau mobil dipakai saat cuaca panas dengan jarak tempuh yang cukup jauh, tekanan udara dalam ban bisa tiba-tiba meningkat. Lalu risiko terburuknya ban mungkin saja meledak karena tekanan udara yang jauh melebihi standar. Terlebih dipacu dalam kecepatan tinggi.

Agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya hindari mencapur antara oksigen dan nitrogen untuk kendaraan Anda.

Sumber: Otosia
Editor: Yudha