Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serikat Pekerja Ancam Kerahkan 25 Ribu Massa
Oleh : Ocep
Sabtu | 19-11-2011 | 17:30 WIB
Demo_Pekerja_di_rapat_tripartit.gif Honda-Batam

Demo Pekerja di Perundingan Tripartit

BATAM, batamtoday - Serikat pekerja mengancam turun ke jalan dengan mengerahkan 20 ribu massa dan mogok kerja massal untuk melumpuhkan kegiatan industri di kota ini jika wali Kota Batam  merekomendasikan jumlah UMK dibawah angka KHL.

Suprapto, Koordinator Garda Metal Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) mengungkapkan aliansi serikat pekerja sudah mematangkan rencana aksi pada tanggal 23 november 2011 mendatang.

"Aliansi serikat pekerja siap menurunkan 25 ribu massa," ujarnya.

Aliansi terdiri dari tiga serikat pekerja yang ada di Batam, yakni Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) dan SPMI sendiri.

Ketiga serikat pekerja tersebut, menurutnya, sudah bersepakat melakukan unjuk rasa ke Kantor Wali Kota jika Wali Kota Batam merekomendasikan jumlah Upah Minimum Kota (UMK) 2012 dibawah angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang sebesar Rp1.302.922.

Seperti diketahui, perundingan tripartit dalam membahas Upah Minimum Kota (UMK) Batam 2012 mengalami kebuntuan (deadlock) dalam rapat terakhir pada hari Jumat (18/11/2011).

Karena tidak ada kata sepakat antara wakil pekerja dengan pengusaha, maka penentuannya akan dilakukan oleh Wali Kota Batam Ahmad Dahlan yang akan merekomendasikan angka UMK Batam 2012 ke Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani untuk pengesahan.

Karena itu, lanjut Suprapto, pada 23 November 2011 mendatang aksi tersebut akan direaliasikan jika Wali Kota Batam Ahmad Dahlan tidak menghiraukan tuntutan serikat pekerja yang menginginkan angka UMK Batam 2012 setidaknya sama dengan KHL. 

Sekretaris SBSI Batam Masmur Siahaan juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, SBSI akan mengerahkan massanya dalam jumlah yang semaksimal mungkin untuk memerjuangkan angka UMK sama dengan KHL.

"Aksi sudah keharusan bersama dengan organisasi pekerja yang lain," ujarnya.

Selain berunjuk rasa, serikat pekerja juga sudah berencana untuk melakukan mogok kerja massal. 

Bukan hanya para keryawan yang bekerja di perusahaan manufaktur dan garmen saja, mereka yang bekerja di industri perkapalan pun akan diinstruksikan untuk melakukan mogok pada hari yang sudah direncanakan itu.

Ketua SPSI Batam Syaiful Badri mengatakan, mereka tidak bermaksud merugikan industri di kota ini, namun mogok massal ini terpaksa akan dilakukan pekerja untuk memerjuangkan perbaikan hidupnya.

"Mogok ini jalan terakhir supaya suara pekerja mau didengarkan pemerintah daerah karena sekarang keputusan ada ditangan Walikota Batam dan Gubernur Kepri," jelasnya.