BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Setelah tahun kemarin tidak digelar karena alasan untuk peraihan Adipura, tahun ini Kabupaten Lingga khususnya di Dabosingkep kembali menggelar upacara tradisi Pawai obor atau Taptu. Semarak kegiatan ini sebagai pelengkap dari berbagai rangkaian kegiatan HUT RI ke-72 dengan tema 'Kerja Bersama'.

Salah satu anak Veteran, Andi mengatakan tradisi Taptu di Dabosingkep khususnya merupakan tradisi turun temurun yang dimulai sejak masuknya, perusahaan timah terbesar di Indonesia kala itu. "Tepatnya tradisi ini ada setelah Indonesia merdeka," kata Anak Veteran ini setelah mendengar cerita dari ayahnya, Rabu (16/7/17).

Orang tua bilang saat itu perayaan pawai obor digelar oleh para petinggi-petinggi perusahaan timah dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat. Tujuan dari pelaksanaan taptu ini adalah untuk menyemarakkan HUT RI yang digelar setiap tahunnya.

"Di Pulau Singkep ini, tidak ada peperangan yang terjadi saat itu, hanya di laut sampai tahun 1945. Singkep menjadi bagian dari Singapura dan Malaysia, sehingga kita dulu belanja pakai dolar," sebutnya.

Apa makna dari Taptu sendiri, menurut Andi hanyalah perayaan biasa untuk menjaga silaturahmi antar sesama warga Dabosingkep dan merupakan wujud nyata dari perayaan HUT RI yang dirayakan oleh semua warga masyarakat.

"Ketika Zaman timah kita masyarakat di sini sangat sejahtera, berbagai kegiatan selalu digelar dipusatkan di Pulau Singkep ini," sebutnya, termasuk Pawai Obor yang kini dinamakan Taptu.

Sejauh ini Taptu di Kabupaten Lingga khususnya Dabosingkep, menjadi Tertib acara khusus sebelum Apel Upacara peringatan Detik-detik Proklamasi digelar pada siang harinya. Setelah menggelar upacara Taptu atau Pawai Obor dengan arak-arakan membawa obor, kegiatan dilanjutkan dengan renungan suci di Makam Pahlawan Dabosingkep.

Terlihat langit Dabosingkep malam tadi memerah setelah api-api obor menjadi penyemangat untuk meraih dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Kabupaten Lingga, Dabosingkep.

Editor: Gokli