Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petinggi Penegak Hukum Singgahi Batam, Eksportir TKI Ilegal Tiarap
Oleh : Ali/Dodo
Kamis | 17-11-2011 | 18:00 WIB
TKI_Ilegal_BP.gif Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Bertubi-tubinya kunjungan para petinggi penegak hukum, baik TNI maupun Polri ke Batam dalam sepekan terakhir membuat aktivitas para 'eksportir' Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal harus tiarap.

 

Seperti diketahui, pada Sabtu (12/11/2011) lalu Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono bertandang ke Batam. Bahkan, isu sebelumnya mengatakan akan ikut juga Kapolri Jendral Timur Pradopo, meski kemudian urung datang. Kondisi itu membuat perairan Selat Malaka mendapat penjagaan ketat dari aparat.

Terlebih, dua hari ini sejak Rabu (16/11/2011) kemarin mantan Kapolda Kepri yang kini menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri, Komjen (Pol) Sutarman juga sedang berada di pulau berbentuk kalajengking ini guna mengadakan sejumlah pertemuan dengan para petinggi Polisi Diraja Malaysia.

Praktis, kondisi ini membuat para tekong TKI ilegal 'ketar ketir' untuk menjalankan aksinya.

"Kemarin satu minggu lebih kami tidak bisa beroperasi, karena perairan dijaga ketat," ujar Subur, tekong TKI di Tanjung Memban, Nongsa dalam perbincangan dengan batamtoday, Kamis (17/11/2011).

Menurut lelaki berbadan gempal ini untuk mempelancar perjalanan pulang baliknya mengantar TKI, untuk aparat sudah dikondisikan, namun adanya kadatangan petinggi TNI dan Polri ini, aparat di wilayah Kepri tidak berdaya.

"Kami sudah dipesan jangan beroperasi dulu," kata dia tanpa menyebutkan siapa yang memberi pesan.

Tiarapnya aktivitas pengiriman TKI ilegal ini, diakui oleh Subur membuatnya serba salah mengingat jadwal keberangkatan dan kepulangan TKI ilegal sudah diatur oleh para tekong, baik di Batam maupun di Malaysia.

Otomatis, lanjutnya, beban operasional menjadi bertambah karena masa tinggal TKI ilegal di penampungan menjadi diperpanjang.

"Inilah repotnya," tukas Subur tanpa menyebutkan dimana titik penampungan tersebut.